KEMBALI SEBELUM BERBAKTI
Cerpen Diyah Setiyawati
Cerpen Diyah Setiyawati
Pagi itu,Ani dan Dita berangkat sekolah seperti biasanya,mereka naik sepeda bareng sambil ngobrol-ngobrol
“An,nanti kalau kita lulus,kamu mau melanjutkan kemana?”
“aku gak tau Ta, aku bukan anak orang kaya yang pasti akan bisa melanjutkan keperguruan tinggi”
“Tapi An, semua orang kan berhak punya keinginan “
“iya si, tapi… “.
Tiba-tiba suara Ani berganti dengan rintihan kesakitan.
“kamu kenapa An?.”
“punggungku sakit lagi Ta”
Sudah hampir lima kali, punggung Ani memang sering sakit dan kali ini adalah yang terparah. Akhirnya mereka memutuskan untuk balik kerumah karena kebetulan rumahnya belum terlalu jauh dari tempat itu.
Sesampai di rumah,Ani di periksakan ibunya ke dokter yang kebetulan itu adik ipar ibunya.Dan betapa terkejutnya Ani dan ibunya tatkala dokter memberitahukan bahwa Ani mengidap kanker tulang stadium akhir.Ibunya pun seketika menangis seraya memeluk Ani,karena hanya Anilah sekarang yang membantu pekerjaan ibunya,Ayahnya sudah meninggal 2 tahun yang lalu tepatnya saat Ani duduk di kelas 10 SMA dan kini ia sudah kelas 12 SMA.Ani mempunyai 2 adik yang masih kecil-kecil.
Sebulan kemudian Ani jadi jarang masuk sekolah karena badannya tak kuat untuk berdiri,Ia pun hanya bisa berbaring di tempat tidur.Dita,sahabat karibya pun merasa kesepian tanpa kehadiran Ani,lalu ia memutuskan untukl menjenguk Ani.
“selamat siang An..”
“siang juga Ta..”
“gimana kabarmu An? Sudah mendingan kan??”
“ya beginilah Ta,masih lemah tak berdaya”
“kamu pasti akan sembuh An”
“aku nggak yakin aku bisa sembuh Ta,aku takut aku nggak bisa berbakti dan membahagiakan ibuku,karena sebentar lagi aku pasti akan meninggal “
“kamu jangan ngomong gitu An,kamu pasti akan sembuh dan bisa berbakti pada ibumu,makanya kamu harus teratur minum obat “
“iya,makasih Ta atas doa dan dukunganmu”
Karena waktu telah sore akhirnya Dita pun pulang.
Lima bulan telah berlalu,Ani semakin kurus dan rambutnya pun makin hari makin mulai rontok.Kini Ani bagai mayat hidup yang tak bisa berbuat apapun,bergerak saja hampir tak bisa.
Malam itu,tiba-tiba Ani merintih kesakitan,suaranya terasa begitu menyayat hati.Ia lalu dibawa kerumah sakit,itu pun karena perintah adik iparnya yang mau menanggung semua biayanya,karena memangharta benda mereka sudah habis dijual unuk membeli obat Ani yang tak murah.
Sesampainya Ani dirumah sakit,Ia masuk di ruang ICU karena kondisinya sudah kritis.Ibunya pun tak henti berdoa untuk kesembuhan Ani.Setelah 3 hari dirawat.Dita,sahabat karibnya pun menjenguknya.
“bagaimana keadaanmu An?”
“ya masih beginilah Ta,seperti yang kamu lihat’
“kamu cepet sembuh donx An,kami semua sudah merindukanmu “
“kamu doakan saja Ta,biar aku cepat sembuh.Oh iya Ta,aku minta maaf ya kalau selama ini aku punya banyak salah ke kamu, tolong sampaikan juga maafku ke kak Irfan.sampaikan juga kalau aku sebenarnya sayang sama dia lebih dari sekedar teman,aku tak berhenti berharap untuk bisaberhubungan baik dengannya.
“iya An,dia pasti maafin kamu kok “
Kak Irfan adalah sepupu Dita,Ani dan Irfan dulu sangat dekat dan sering main bersama.Mungkin karena terlalu akrab,akhirnya tumbuh rasa suka di hati Ani pada Irfan.Tapi hubungan mereka menjadi renggang karena Ani pernah iseng memukul irfan saat Irfan sedang tertidur,setelah kejadian itu,Irfan jadi membenci Ani.
Seminggu kemudian,Ani minta pulang dari rumah sakit,ibunya pun menurutinya.Tapi tak seperti biasanya,tiba-tiba ani minta pulang ke rumah neneknya tapi sebelum sampai di rumah neneknya,Ani minta pulang kerumahnya saja dan ibunya pun mengabulkannya.Kemudian Ani meminta ibunya agar selalu disampingnya dan memegang kedua tangannya sebelum akhirnya Ani menghembuskan nafas terakhirnya.dan Ani pun kembali ke pangkuan sang Illahi sebelum mampu berbakti kepada ibundanya.
Ibunya pun tak mampu membendung tangisannya,sambil berteriak-teriak memanggil nama anak yang di cintainya itu.Sesampai merekadirumah,Dita pun ke rumahnya untuk melihat serta mendoakan jasad sahabat tercintanya itu dengan beruraian air mata.Irfan,orang yang disukai Ani pun datang dan tak bisa pula membendung air matanya.Dan air matanya pun semakin tak terbendung tatkala Dita menceritkan semua permohonan Ani yang harus di sampaikan ke Irfan.Irfan pun menyesal disisa akhir hidup Ani,ia tak bisa ada untuk Ani.
Paginya Ani pun di kebumikan dengan diiringi isak tangis keluarga ,sahabat dan kerabat Ani termasuk Dita dan Irfan.kini9 Ani telah beristirahat di tempat yang abadi dan hganya kenangan bersamanyalah yang kini jadi kawan dikeseharian ibu,Dita dan Irfan.
Baca juga Cerpen Sedih yang lainnya.
0 comments:
Post a Comment