SAHABAT MAAFKAN AKU
Cerpen Ainnaya Rivita A
Sinta adalah sahabatku di SMA Santo Louis yang menderita penyakit leukimia, yang semakin hari semakin parah, tetapi Sinta tak pernah mengeluh terhadap penyakit yang di deritanya itu, dia juga tidak ingin orang tau tentang penyakitnya itu yang sudah dia derita hampir 7 tahun lamanya, dokter sudah memfonis bahwa umur Sinta tidak lama lagi, itu artinya Sinta sebentar lagi akan meninggalkan kita semua...
-di Sekolah-
Saat Sinta berjalan ke kantin bersama Sindy sahabatnya, tiba-tiba Sinta mengeluh bahwa kepalanya pusing, tetapi Sinta berusaha menutupinya, karena dia tidak mau sahabatnya itu khawatir dengannya.
“kamu duluan aja Sin, aku mau ke kelas dulu” katanya
“oh ya udah gapapa, tapi kalau kamu butuh bantuanku bilang aja gak usah sungkan ya” jawabnya lembut
“ok sip” katanya lagi sambil menutupi rasa sakitnya itu pada sahabatnya dan bergegas pergi ke kelas,,
Sebelum sampai di kelasnya tepatnya di depan ruang guru, Sinta tiba-tiba pinsan karena sudah tidak kuat menahan rasa sakit yang dideritanya itu.
Tiba-tiba pak Adi guru fisikaku langsung membawa Sinta ke UKS, dan segera menghubungi orang tua Sinta untuk segera datang ke sekolah untuk membawa Sinta pulang.
Ternyata di sekolah Sinta mempunyai seorang pacar yang namanya Rico, dia anak basket yang dikagumi banyak cewek-cewek di sekolahku, dan aku sih juga suka sama Rico. Secara Rico itu udah ganteng multitalent lagi, siapa coba yang gak terpesona sama ketampanannya.
-di Sekolah-
Saat Sinta berjalan ke kantin bersama Sindy sahabatnya, tiba-tiba Sinta mengeluh bahwa kepalanya pusing, tetapi Sinta berusaha menutupinya, karena dia tidak mau sahabatnya itu khawatir dengannya.
“kamu duluan aja Sin, aku mau ke kelas dulu” katanya
“oh ya udah gapapa, tapi kalau kamu butuh bantuanku bilang aja gak usah sungkan ya” jawabnya lembut
“ok sip” katanya lagi sambil menutupi rasa sakitnya itu pada sahabatnya dan bergegas pergi ke kelas,,
Sebelum sampai di kelasnya tepatnya di depan ruang guru, Sinta tiba-tiba pinsan karena sudah tidak kuat menahan rasa sakit yang dideritanya itu.
Tiba-tiba pak Adi guru fisikaku langsung membawa Sinta ke UKS, dan segera menghubungi orang tua Sinta untuk segera datang ke sekolah untuk membawa Sinta pulang.
Ternyata di sekolah Sinta mempunyai seorang pacar yang namanya Rico, dia anak basket yang dikagumi banyak cewek-cewek di sekolahku, dan aku sih juga suka sama Rico. Secara Rico itu udah ganteng multitalent lagi, siapa coba yang gak terpesona sama ketampanannya.
Cerpen Sahabat Maafkan Aku |
Menurutku Sinta termasuk orang yang pintar, disukai banyak orang, baik hati, dan suka menolong, tidak pernah menyusahkan orang lain, dia selalu mandiri. Sangat berbeda dengan sifatku, aku ingin menjadi orang seperti Sinta, tapi aku rasa itu tak pernah bisa. Dalam sebulan mamaku harus menghabiskan uang belanjanya hanya untuk membelikanku jam beker karena aku susah bangun, dan saat jam bekerku bunyi aku selalu melemparnya, hingga rusak.. Tiba-tiba lamunanku buyar,
“Rista...”
Sepertinya ada orang yang memanggilku, batinku.
“Rista...”
Suara itu lagi, batinku, uh jangan-jangan tempat ini angker lagi, lalu aku segera berlari meninggalkan taman depan UKS itu. Saat aku berlari tiba-tiba ada sesorang yang menarikku dari belakang.
“Rista.....” jerit orang itu
“apa sih ?” jawabaku, sambil membalik badan, dan spontan kaget
“dasar, dipanggil dari tadi baru nyaut” kata orang itu
Wow Rico huu, ganteng, gak salah ya, sekarang aku lagi di hadapannya Rico, aku lagi ngomong sama Rico,, huu, rasanya kayak mimpi,
“Rista..” teriak orang itu
“iyya Rico, apa ? hobby ya ngagetin orang” jawabku kaget,
“bukannya hobby, tapi kamu dari tadi gak jawab pertanyaanku, apa kamu gak mau ya ngomong sama aku ?” jawab Rico datar
“bu...bukan gitu maksud aku Ric, aku denger kok tadi kamu ngomong apa sama aku, sorry ya Ric gak marah kan ?”
“Rico..”
Tiba-tiba ada suara dari lapangan yang memanggil Rico ternyata itu Reva teman basket Rico,
“maaf ya Ta aku harus pergi” kata Rico padaku
“tap....i” belum selesai aku berbicara dengannya, dia malah langsung pergi meninggalkanku di koridor sekolah, ihh gara-gara si Reva resek itu, yang mukanya mirip tong sampah,,, huu sebel... keluhku. Sudahlah lebih baik aku pergi ke taman.
-di Taman-
Aku berjalan di tepi taman dan duduk dikursi taman yang berwarna putih,, disana aku hanya memandangi orang yang sedang asik berpacaran, tiba-tiba aku teringat dengan wajah Rico saat memanggilku tadi, senyumnya.... wow sumpah deh ganteng banget deh dia. Kapanya aku bisa seberuntung Sinta punya pacar yang baik and ganteng gitu kayak Rico itu, hah idaman banget deh pokoknya.
“Let the music blast We gon’ do our dance Bring the doubters on They don’t matter at all Cuz this life’s too long” tiba-tiba lagu Justin Bieber-Never Let You Go terdengar dari ponselku ternyata ada message dari Rico.
Rico Ganteng
+6285727913665
2012-02-19
10:59
Rista... aku tunggu kamu di cafe cake sekarang.
Wow pesan dari Rico, seneng banget deh aku... segera aku beranjak dari kursi taman yang berwarna putih itu, bergegas menuju mobil jazz ku tersayang,
Saat aku berada di perempatan jalan merpati, ternyata di sana macet dan segera ku kirim pesan ke Rico.
To : Rico ganteng
+6285913665
Rico... maaf ya kayak.a aku agak lama, cOz di jalan merpati lagi macet, thnkq
Beberapa lama kemudian aku melihat notification dari ponselku “messages sent” hatiku sudah terasa tenang setelah melihat notif itu, mungkin Rico sudah mengerti keadaanku saat ini.
“Let the music blast We gon’ do our dance Bring the doubters on They don’t matter at all Cuz this life’s too long” tiba-tiba lagu Justin Bieber-Never Let You Go terdengar dari ponselku lagi, ternyata message dari Rico.
Rico Ganteng
+628727913665
2012-02-20
11:23
Ya sudah,tak apa lah Ta, aku tunggu kamu... :*
Wow emot itu buat... rasanya aku ngefly tinggi bersama paus akrobatis meluncur dengan rasi bintang paling manis, hahaha #korban iklan nih gue J
Sadar Rista sadar, gak mungkin lah Rico itu bisa suka sama aku. Lagian kan Rico masih punya Sinta jangan berhayal deh Ris,,,
Di jalan tak henti-hentinya aku menlakson mobilku, supaya orang-orang mengerti kalau aku sedang terburu-buru, uhh.. menyebalkan deh, kalau gini caranya mendingan terbang ajja deh, tapi sayangnya gak bisa terbang sih...
Setelah menunggu hampir setengah jam di jalan merpati, akhirnya mobil jazz putihku baru bisa melaju lancar, oh syukurlah... batinku dalam hati,, sambil mencari cafe cake di sekitar jalan merak..
Tak lama kemdian aku menemukan sebuah bangunan megah yang bertuliskan “Cafe Cake” di dekat pintu bangunan itu,, Wow keren sekali, Rico mengajakku ke tempat semewah ini batinku, dari balik kaca aku melihat seorang cowok tinggi, putih, sedang asik memainkan ponsel kesayangannya itu, tak sabar lagi aku ingin bertemunya...
Segera aku memarkirkan mobil jazz putihku di depan cafe itu...
-di Cafe Cake-
Setelah aku memarkirkan mobil kesayanganku itu segera aku bergegas masuk ke Cafe itu untuk bertemu seorang cowok idamanku, sebelum memasuki cafe itu aku mencoba merapikan rambutku yang berantakan dan mengatur nafasku agar tidak terkesan gerogi,,, 1..2..3.. aku mengumpulkan semua keberanianku untuk memasuki cafe itu,,,
Lalu akupun memberanikan diri untuk membuka pintu cafe itu, dan aku mencari-cari seorang cowok yang tidak asing lagi menurutku,, dari kejauhan Rico pun memangggilku,
“Rista...” panggil Rico
“haii Rico,, maafkan aku karena telah membuatmu menunggu lama” jawabku sambil menghampiri cowok keren itu
“ohh,, santai saja, aku sudah terbiasa menunggu” jawab Rico datar sambil memelukku
Wow, Rico memelukku,, mimpikah aku ini, mendapat pelukan dari orang seganteng dan sekeren Rico ini, apa arti pelukan Rico kepadaku ?, batinku dalam hati sambil tersenyum kepada Rico,
“maaf Ric” kataku, sambil melepaskan pelukan Rico...
“oh okay” ujarnya
“BTW kenapa kamu mengajakku ke Cafe ini, ada hal yang pentingkah ?” jawabku lembut
“ada sesuatu yang pengen gue omongin ke lo Ta” kata Rico sambil memegang tanganku
“hmm, sebenernya apa sih yang lo mau omongin ke gue, sepenting apa?” ujarku
“g....gue suka sama...”
“apa ? lo suka sama suasana cafe ini ?” jawabku memotong pembicaraan Rico tadi
“bu...bukan” jawab Rico gugup
“terus ?” tanyaku
“gue suka sama lo” ucap Rico
“hah ? lo suka sama gue Ric ? tapi kan kamu punya Sinta” jawabku gerogi
“iya sih... tapi gue lebih suka sama lo Ta, karena lo lebih cantik dari Sinta, gimana ta lo mau gak jadi pacar gue ?” katanya
“iyya Ric gue mau jadi pacar lo, meskipun gue harus jadi pacar kedua lo” jawabku senang
“beneran nih Ta” tanyanya lagi
“iyya” jawabku singkat
Setelah lama aku berbicara dengan Rico, tiba” lagu Justin Bieber – Overboard terdengar pelan dari ponselku,, setelah aku melihat di layar ponselku ternyata ada telfon dari “mama”
“maaf ya angkat telfon dulu, dari mama” kataku
“oh okay sayang” jawab Rico perhatian
Bergegas ku meninggalkan Rico dan mengangkat telfon dari mamaku
“hallo mam” ucapku lembut
“kamu dimana sekarang ?” tanya mama
“aku sekarang lagi di Cafe Cake, what’s up mam ?
“mama minta kamu datang ke RST sekarang” ucap mama resah sambil menutup telfonnya
Hmm, kira-kira ada apa ya? Batinku, segera aku kembali menemui Rico untuk berpamitan pulang
“hei sayang, gimana ?” tanya Rico padaku
“maaf sayang, aku harus segera menemui mama di RST” jawabku lirih
“oh ya sudah, tak apa, perlu aku antar ?”
“oh, gak perlu sayang, aku bawa mobil kok” jawabku menolak
“okay deh, hati-hati ya sayang” ucapnya sambil mencium keningku
“sip” jawabku sambil meninggalkan Rico
Segera aku berlari meniggalkan cafe itu dan menuju mobil jazz putihku,
Di jalan aku teringat kejadian di cafe tadi saat bersama Rico, sudah benar-benar gilakah aku ini menghianati sahabatku sendiri, maafkan aku Sinta hanya karena seorang cowok aku merusak persahabatan kita ini, Rista sadar Rista batinku dalam hati.
Aku bergegas memarkirkan mobilku di depan RST itu dan ternyata mama sudah menunggu aku di depan RST sambil menangis,
“what’s up mam ?” tanyaku pada mama
Mama hanya diam, tidak mengucapkan satu katapun, dan langsung membawaku ke ruang melati lantai 6, ternyata.... aku tidak percaya.... mengapa aku tidak mempunyai firasat sama sekali tentang Sinta, malah aku pergi menemui Rico di cafe itu... aku sangat menyesal.... ingin rasanya memutar balikkan waktu, aku akan minta maaf pada Sinta, dan tidak akan mengianati persahabatan yang sudah kita buat selama ini,
Segera aku berlari ke kamar dimana Sinta di rawat, sambil menangis, menyesali perbuatan yang sudah aku lakukan pada Sinta aku merebut Rico dari Sinta, oh Sinta maafkan aku, di sebelah jenazah Sinta aku menjelaskan semuanya pada Sinta, semoga Sinta mendengarkan penjelaskan ku tadi, meskipun itu sangat mustahil, tak henti-hentinya aku mengucapkan kalimat “maaf” di sebelah jenazah Sinta...
Aku teringat pada Rico, bagaimanapun juga Rico itu pacar Sinta, jadi aku harus memberi tau Rico tentang apa yang terjadi pada Sinta sekarang ini, aku menelfon Rico sambil menangis. Aku mencari nomer Rico di phonebookku tetapi dalam keadaan gawat begini tiba-tiba nomer Rico hilang, tak tau bagaimana lagi untuk memberi tahu Rico,,
Oh iya Reva, apa aku titip pesan saja ya pada Reva ntuk menyampaikan kepada Rico bahwa Sinta sudah tiada, batinku
Segera ku kirim pesan pada Reva...
Reva Bawel
+628727334512
2012-02-19
20:23
Reva,, gawat,, aku mau kamu ngirim message ini ke Rico
Rico sayang.. aku minta kamu sekarang datang ke rumah Sinta, karena sebentar lagi Sinta akan dibawa pulang, karena sebenarnya Sinta sudah pergi meninggalkan kita semua...
Tak lama kemudian di layar ponselku tertulis “message sent” aku lumayan lega, semoga Reva membaca message dari aku itu.
Tiba-tiba aku mendapat sebuah message dari Reva bahwa Rico juga sudah pergi meninggalkan kita semua karena kecelakaan yang dialaminya tadi sore di jalan delima setelah pulang dari Cafe Cake. Aku tak bisa membendung air mataku lagi, sekarang kedua orang yang sangat aku sayang pergi meninggalkanku, Tuhan kenapa kau tak bisa adil kepadaku ini, aku harus kehilangan kedua orang itu,,
Saat pemakaman Rico dan Sinta aku merasa sangat bersalah, karena telah menjadi orang ketiga dalam hubungan merekan, Sinta maaf kan aku, Rico mengapa kau datang dalam hidupku ini,
Aku mencoba mengikhlaskan orang yang aku sayangi itu, dan memulai hari baru tanpa mereka berdua, aku harus bisa, dan aku harus semangat !
Semua kejadian ini membuat aku mengerti tentang artinya hidup, kehilangan, mencintai, dan dicintai...
-The End-
“Rista...”
Sepertinya ada orang yang memanggilku, batinku.
“Rista...”
Suara itu lagi, batinku, uh jangan-jangan tempat ini angker lagi, lalu aku segera berlari meninggalkan taman depan UKS itu. Saat aku berlari tiba-tiba ada sesorang yang menarikku dari belakang.
“Rista.....” jerit orang itu
“apa sih ?” jawabaku, sambil membalik badan, dan spontan kaget
“dasar, dipanggil dari tadi baru nyaut” kata orang itu
Wow Rico huu, ganteng, gak salah ya, sekarang aku lagi di hadapannya Rico, aku lagi ngomong sama Rico,, huu, rasanya kayak mimpi,
“Rista..” teriak orang itu
“iyya Rico, apa ? hobby ya ngagetin orang” jawabku kaget,
“bukannya hobby, tapi kamu dari tadi gak jawab pertanyaanku, apa kamu gak mau ya ngomong sama aku ?” jawab Rico datar
“bu...bukan gitu maksud aku Ric, aku denger kok tadi kamu ngomong apa sama aku, sorry ya Ric gak marah kan ?”
“Rico..”
Tiba-tiba ada suara dari lapangan yang memanggil Rico ternyata itu Reva teman basket Rico,
“maaf ya Ta aku harus pergi” kata Rico padaku
“tap....i” belum selesai aku berbicara dengannya, dia malah langsung pergi meninggalkanku di koridor sekolah, ihh gara-gara si Reva resek itu, yang mukanya mirip tong sampah,,, huu sebel... keluhku. Sudahlah lebih baik aku pergi ke taman.
-di Taman-
Aku berjalan di tepi taman dan duduk dikursi taman yang berwarna putih,, disana aku hanya memandangi orang yang sedang asik berpacaran, tiba-tiba aku teringat dengan wajah Rico saat memanggilku tadi, senyumnya.... wow sumpah deh ganteng banget deh dia. Kapanya aku bisa seberuntung Sinta punya pacar yang baik and ganteng gitu kayak Rico itu, hah idaman banget deh pokoknya.
“Let the music blast We gon’ do our dance Bring the doubters on They don’t matter at all Cuz this life’s too long” tiba-tiba lagu Justin Bieber-Never Let You Go terdengar dari ponselku ternyata ada message dari Rico.
Rico Ganteng
+6285727913665
2012-02-19
10:59
Rista... aku tunggu kamu di cafe cake sekarang.
Wow pesan dari Rico, seneng banget deh aku... segera aku beranjak dari kursi taman yang berwarna putih itu, bergegas menuju mobil jazz ku tersayang,
Saat aku berada di perempatan jalan merpati, ternyata di sana macet dan segera ku kirim pesan ke Rico.
To : Rico ganteng
+6285913665
Rico... maaf ya kayak.a aku agak lama, cOz di jalan merpati lagi macet, thnkq
Beberapa lama kemudian aku melihat notification dari ponselku “messages sent” hatiku sudah terasa tenang setelah melihat notif itu, mungkin Rico sudah mengerti keadaanku saat ini.
“Let the music blast We gon’ do our dance Bring the doubters on They don’t matter at all Cuz this life’s too long” tiba-tiba lagu Justin Bieber-Never Let You Go terdengar dari ponselku lagi, ternyata message dari Rico.
Rico Ganteng
+628727913665
2012-02-20
11:23
Ya sudah,tak apa lah Ta, aku tunggu kamu... :*
Wow emot itu buat... rasanya aku ngefly tinggi bersama paus akrobatis meluncur dengan rasi bintang paling manis, hahaha #korban iklan nih gue J
Sadar Rista sadar, gak mungkin lah Rico itu bisa suka sama aku. Lagian kan Rico masih punya Sinta jangan berhayal deh Ris,,,
Di jalan tak henti-hentinya aku menlakson mobilku, supaya orang-orang mengerti kalau aku sedang terburu-buru, uhh.. menyebalkan deh, kalau gini caranya mendingan terbang ajja deh, tapi sayangnya gak bisa terbang sih...
Setelah menunggu hampir setengah jam di jalan merpati, akhirnya mobil jazz putihku baru bisa melaju lancar, oh syukurlah... batinku dalam hati,, sambil mencari cafe cake di sekitar jalan merak..
Tak lama kemdian aku menemukan sebuah bangunan megah yang bertuliskan “Cafe Cake” di dekat pintu bangunan itu,, Wow keren sekali, Rico mengajakku ke tempat semewah ini batinku, dari balik kaca aku melihat seorang cowok tinggi, putih, sedang asik memainkan ponsel kesayangannya itu, tak sabar lagi aku ingin bertemunya...
Segera aku memarkirkan mobil jazz putihku di depan cafe itu...
-di Cafe Cake-
Setelah aku memarkirkan mobil kesayanganku itu segera aku bergegas masuk ke Cafe itu untuk bertemu seorang cowok idamanku, sebelum memasuki cafe itu aku mencoba merapikan rambutku yang berantakan dan mengatur nafasku agar tidak terkesan gerogi,,, 1..2..3.. aku mengumpulkan semua keberanianku untuk memasuki cafe itu,,,
Lalu akupun memberanikan diri untuk membuka pintu cafe itu, dan aku mencari-cari seorang cowok yang tidak asing lagi menurutku,, dari kejauhan Rico pun memangggilku,
“Rista...” panggil Rico
“haii Rico,, maafkan aku karena telah membuatmu menunggu lama” jawabku sambil menghampiri cowok keren itu
“ohh,, santai saja, aku sudah terbiasa menunggu” jawab Rico datar sambil memelukku
Wow, Rico memelukku,, mimpikah aku ini, mendapat pelukan dari orang seganteng dan sekeren Rico ini, apa arti pelukan Rico kepadaku ?, batinku dalam hati sambil tersenyum kepada Rico,
“maaf Ric” kataku, sambil melepaskan pelukan Rico...
“oh okay” ujarnya
“BTW kenapa kamu mengajakku ke Cafe ini, ada hal yang pentingkah ?” jawabku lembut
“ada sesuatu yang pengen gue omongin ke lo Ta” kata Rico sambil memegang tanganku
“hmm, sebenernya apa sih yang lo mau omongin ke gue, sepenting apa?” ujarku
“g....gue suka sama...”
“apa ? lo suka sama suasana cafe ini ?” jawabku memotong pembicaraan Rico tadi
“bu...bukan” jawab Rico gugup
“terus ?” tanyaku
“gue suka sama lo” ucap Rico
“hah ? lo suka sama gue Ric ? tapi kan kamu punya Sinta” jawabku gerogi
“iya sih... tapi gue lebih suka sama lo Ta, karena lo lebih cantik dari Sinta, gimana ta lo mau gak jadi pacar gue ?” katanya
“iyya Ric gue mau jadi pacar lo, meskipun gue harus jadi pacar kedua lo” jawabku senang
“beneran nih Ta” tanyanya lagi
“iyya” jawabku singkat
Setelah lama aku berbicara dengan Rico, tiba” lagu Justin Bieber – Overboard terdengar pelan dari ponselku,, setelah aku melihat di layar ponselku ternyata ada telfon dari “mama”
“maaf ya angkat telfon dulu, dari mama” kataku
“oh okay sayang” jawab Rico perhatian
Bergegas ku meninggalkan Rico dan mengangkat telfon dari mamaku
“hallo mam” ucapku lembut
“kamu dimana sekarang ?” tanya mama
“aku sekarang lagi di Cafe Cake, what’s up mam ?
“mama minta kamu datang ke RST sekarang” ucap mama resah sambil menutup telfonnya
Hmm, kira-kira ada apa ya? Batinku, segera aku kembali menemui Rico untuk berpamitan pulang
“hei sayang, gimana ?” tanya Rico padaku
“maaf sayang, aku harus segera menemui mama di RST” jawabku lirih
“oh ya sudah, tak apa, perlu aku antar ?”
“oh, gak perlu sayang, aku bawa mobil kok” jawabku menolak
“okay deh, hati-hati ya sayang” ucapnya sambil mencium keningku
“sip” jawabku sambil meninggalkan Rico
Segera aku berlari meniggalkan cafe itu dan menuju mobil jazz putihku,
Di jalan aku teringat kejadian di cafe tadi saat bersama Rico, sudah benar-benar gilakah aku ini menghianati sahabatku sendiri, maafkan aku Sinta hanya karena seorang cowok aku merusak persahabatan kita ini, Rista sadar Rista batinku dalam hati.
Aku bergegas memarkirkan mobilku di depan RST itu dan ternyata mama sudah menunggu aku di depan RST sambil menangis,
“what’s up mam ?” tanyaku pada mama
Mama hanya diam, tidak mengucapkan satu katapun, dan langsung membawaku ke ruang melati lantai 6, ternyata.... aku tidak percaya.... mengapa aku tidak mempunyai firasat sama sekali tentang Sinta, malah aku pergi menemui Rico di cafe itu... aku sangat menyesal.... ingin rasanya memutar balikkan waktu, aku akan minta maaf pada Sinta, dan tidak akan mengianati persahabatan yang sudah kita buat selama ini,
Segera aku berlari ke kamar dimana Sinta di rawat, sambil menangis, menyesali perbuatan yang sudah aku lakukan pada Sinta aku merebut Rico dari Sinta, oh Sinta maafkan aku, di sebelah jenazah Sinta aku menjelaskan semuanya pada Sinta, semoga Sinta mendengarkan penjelaskan ku tadi, meskipun itu sangat mustahil, tak henti-hentinya aku mengucapkan kalimat “maaf” di sebelah jenazah Sinta...
Aku teringat pada Rico, bagaimanapun juga Rico itu pacar Sinta, jadi aku harus memberi tau Rico tentang apa yang terjadi pada Sinta sekarang ini, aku menelfon Rico sambil menangis. Aku mencari nomer Rico di phonebookku tetapi dalam keadaan gawat begini tiba-tiba nomer Rico hilang, tak tau bagaimana lagi untuk memberi tahu Rico,,
Oh iya Reva, apa aku titip pesan saja ya pada Reva ntuk menyampaikan kepada Rico bahwa Sinta sudah tiada, batinku
Segera ku kirim pesan pada Reva...
Reva Bawel
+628727334512
2012-02-19
20:23
Reva,, gawat,, aku mau kamu ngirim message ini ke Rico
Rico sayang.. aku minta kamu sekarang datang ke rumah Sinta, karena sebentar lagi Sinta akan dibawa pulang, karena sebenarnya Sinta sudah pergi meninggalkan kita semua...
Tak lama kemudian di layar ponselku tertulis “message sent” aku lumayan lega, semoga Reva membaca message dari aku itu.
Tiba-tiba aku mendapat sebuah message dari Reva bahwa Rico juga sudah pergi meninggalkan kita semua karena kecelakaan yang dialaminya tadi sore di jalan delima setelah pulang dari Cafe Cake. Aku tak bisa membendung air mataku lagi, sekarang kedua orang yang sangat aku sayang pergi meninggalkanku, Tuhan kenapa kau tak bisa adil kepadaku ini, aku harus kehilangan kedua orang itu,,
Saat pemakaman Rico dan Sinta aku merasa sangat bersalah, karena telah menjadi orang ketiga dalam hubungan merekan, Sinta maaf kan aku, Rico mengapa kau datang dalam hidupku ini,
Aku mencoba mengikhlaskan orang yang aku sayangi itu, dan memulai hari baru tanpa mereka berdua, aku harus bisa, dan aku harus semangat !
Semua kejadian ini membuat aku mengerti tentang artinya hidup, kehilangan, mencintai, dan dicintai...
-The End-
Baca juga Cerpen Cinta dan Cerpen Persahabatan yang lainnya
0 comments:
Post a Comment