Sunday, March 25, 2012

When Bakwan Meet Bakso :) - Cerpen Cinta Terbaru

WHEN BAKWAN MEET BAKSO
Cerpen Nurzahra Sekar Ningrum

Bakwan dan bakso adalah saksi bisu yang mengawali dan mengakhiri kisahku dan dirinya, kisah kami berdua. Dua makanan itu amat berarti bagi kami, terkhusus bagiku. Yang kini terluka karena bakso! Huh, iya baksolah yang membuat hatiku tergores dan terluka.

Bakwan adalah makanan favoritku, entah kapan mulanya aku pun tak tau. Tapi, yang jelas bakwanlah saksi bisu yang mengawali kisahku dan dia. Aku yang pertama suka bakwan akhirnya mampu menghipnotis dirinya yang dahulu tak begitu suka atau bahkan jarang menyentuh yang namanya “BAKWAN”.

11 November 2011 .
Tanggal itu bertepatan dengan hari ulang tahun kakakku, Teresia. Adalah tanggal jadinya persahabatan aku dan dia.

Bakwanlah! Iya bakwanlah yang menjadi saksi bisu terbentuknya persahabatan kami. Kini, persahabatan itu pun berujung menjadi cinta. Yah, aku dan dia sekarang adalah sepasang kekasih. Kekasih dalam istilah kaum remaja dan kawan dekat bagi  kaum dewasa. Bahkan, dia bukan hanya sekedar kekasih, melainkan sahabat, teman dekat, sekaligus abang bagi kakak, panggilan yang kerab kami sepakati bersama.

7 Desember 2011 adalah awal lembaran baru kami dibuka. Aku dan dia resmi merajut kasih, menjalin cinta. Aku dan dia saling suka, mungkin karena dia adalah sahabatku yang telah cukup lama ku kenal. Dan semua itu pun muncul seiring berjalannya waktu, membawa segala rasa yang kian bersatu.
“Makasih ya, Ryn udah mau buka lembaran baru untukku. Aku janji insya Allah aku bakal jadi yang terbaik, khususnya untuk kamu Auryn.”ucap Reno seusai menyatakan segala rasa yang kian menggebu dihatinya padaku.
“Iya, sama-sama Re. Makasih juga ya udah milih aku dan udah mau berusaha demi aku. Amin!”balasku menanggapi.
“Iya Auryn.”jawabnya dengan nada haru bahagia.
***

Hari demi hari pun berlalu, tak terasa bulan demi bulan pun berganti seiring lamanya bumi yang berotasi. Tak terasa aku dan dia sudah merajut kisah kasih hampir 4 bulan lamanya.
11 Januari 2012 .
Hari lahirku, hari ulang tahunku, hari bahagiaku yang ku rasa tak pernah ada yang spesial dihari itu. Namun, ternyata di tahun ini 2012, menjadi hari yang amat spesial bagiku. Ialah orang pertama yang memberiku ucapan selamat ulang tahun. Tepat pukul 00.00 WIB, ku baca smsnya yang sengaja dia kirim panjang-lebar khusus berisi akan doa, permohonan, dan harapannya untukku.

Tuhan memang tahu apa yang dirasakan hambanya. Entah kenapa, aku terbangun beberapa menit kemudian setelah sms yang dia kirim itu masuk ke handphoneku. Mungkin memang aku ditakdirkan untuk bangun pada saat itu juga hanya untuk membalas ucapan darinya atau karena satu panggilan tak terjawab darinya yang membuatku terbangun. Hahaha, ntahlah yang pasti saat itu pukul 00.30an mataku pun terbuka sembari jari-jari tanganpun menari diatas tombol handphoneku.
***

Langit merah jingga di ufuk timur dari matahari yang mau terbit, berpadu dengan semilir angin sejuk meniup anak rambutku yang lembut bergelombang. Pagi yang cerah membuatku terlena akan nikmatnya hari. Cinta memang tuli dan buta, itulah yang berkecamuk di dadaku saat ini. Sampai aku tak perduli atas perkataan teman-temanku. Aku hanya terfokus akan perasaanku yang sedang kasmaran dilanda butir-butir cinta Reno, kekasihku.

Namun, akhir-akhir ini semuanya berubah 240 derajat. Reno jadi cuek sama aku. Dan perasaan  itu pun rasanya semakin hari semakin menjauh, ntah ia terbang, melayang aku pun tak tau. Dan akhirnya, aku pun memutuskan untuk mengakhiri hubungan yang telah ku rajut bersama Reno di bulan ke-5 kisah cinta tersebut. Cinta memang berawal bahagia dan penuh canda tawa. Namun cinta berakhir dengan cucuran air mata dan suara tersedu-sedu yang menyelimuti rupa.
Sore itu ..

Sehari setelah hari jadi kami yang menginjak bulan ke-5 dan sehari sebelum ulang tahunnya, aku udah putus tekad untuk mengatakan rasa ketidaksanggupanku bertahan menjalin kasih yang kini melanda jiwa.
“Re, aku mau ngomong sesuatu. Penting!”ujarku padanya lewat handphoneku.
“Re, maafin aku ya! Aku nggak bisa jadi seperti yang kamu mau. Sebaiknya kisah ini berakhir cukup sampai di sini! Maaf Re, aku udah nggak bisa lagi ama kamu.”sambungku pada Reno yang sempat membuatnya kaget.
“Yah, apalah daya tangan tak sampai. Itu semua keputusanmu Ryn. Semoga itu adalah keputusan terbaik untuk kita, khususnya kamu Ryn. Makasih ya, kamu udah jadi motivatorku  selama 5 bulan ini. Bagiku kamulah yang terbaik dari gadis lainnya yang sempat singgah dihati aku Ryn.”ujar Reno menanggapi.
“Iya, Re sama-sama.”balasku tak kuasa menahan tangis.
***

Keesokan harinya,
9 Februari 2012 adalah hari ulang tahunnya, tak ada yang spesial. Yah, di malam harinya sekitar pukul 00.15 WIB aku berhasil ngucapin dan mungkin juga udah berhasil jadi yang pertama. Ku kirimlah sms yang telah ku persiapkan sehari sebelumnya, segala harapan dan doa pun telah ku tuliskan di pesan singkat itu.

Di sekolah …
Belum ada yang tahu tentang kabar berakhirnya hubungan kami. Semua baik-baik saja, hanya saja yah ada yang berbeda dari kami. Yang sebelumnya jauh menjadi semakin jauh hingga saat ini.
“Auryn, auryn. Sini bentar deh! Aku mau ngasih tau kamu sesuatu, penting!”ujar Laras sembari menarik tanganku menuju meja guru yang kebetulan lagi kosong alias nggak ada guru.
“Ryn, aku mau cerita ama kamu. Tapi serius kamu jangan marah ya!”ucap Laras teman sekelasku.
“Iyaiya emang ada apaan sih?”ujarku penasaran.
“Gini, kemarin sepulang les ama Keke, kami kehilangan dia. Ditelefon malah nggak diangkat. Eh rupanya pas kami keluar kami liat Keke lagi makan bakso ama Reno, Ryn.”cerita Laras.
“Oh gitu, santai aja kali! Kami udah putus, Ras! Astagfirullah al adzim, tak ku sangka ternyata dia main belakang ama aku. Mm, nggak ada yang perlu disesali kalo begitu. Keputusanku udah benar! Sst, diam-diam  aja ya! Baru kamu yang tau hal ini, selain dia dan Rere, sahabatku.”pintaku pada Laras.
“Haa? Serius kamu, Ryn? Yah, mungkin itu yang terbaik. Oh ya, mereka memang udah sering makan bakso bareng, Ryn. Trus adalagi, Reno juga pernah nganterin es krim ke rumahnya Keke.”sambungnya.
“Iya, aku serius. Huh, munafik juga tu cowok! Dia nggak pernah ngasih tau sedikit pun tentang hal ini ke aku. Okedeh, makasih infonya, Ras!”ujarku.
“Iya, Ryn. Sama-sama,”balasnya.
***

“Oh Tuhan, sebegitu bodohnyakah aku yang telah dimabuk CINTA? Sampai aku tak tau lagi apa yang telah terjadi padaku, siapa dia, dimana dia, dan bagaimana dia sebenarnya?”ucapku dalam hati.
“Aku tlah disakiti ! Aku tlah dikhianati !”sambungku.

Tapi, walau bagaimanapun aku tetap harus memaafkan dan melupakan segenap keburukan yang tlah ia lakukan untukku. Karena aku tau Engkau saja mampu memaafkan hambamu yang berdosa.

Maafkan aku Tuhan yang telah mencintainya hanya karena mengandalkan perasaanku semata. Kini aku sadar mencintai seseorang itu hendaknya cinta karena mu Tuhan!

Sekarang ia tlah mencinta dan dicintai kekasihnya, teman dekatnya, atau sahabatnya? Ah ntahlah aku pun tak tau, sekarang dia bersama BAKSO bukan BAKWAN lagi. Kini ku hanya bisa berdoa semoga mereka bahagia dan untuknya semoga bisa bahagia bersama Keke. Dan menjadi lebih baik lagi, Amin!

Baca juga Cerpen Cinta atau Cerpen tentang Cinta yang lainnya.

Ditulis Oleh : Unknown Hari: 3:11 AM Kategori:

0 comments:

Post a Comment