BAWA PERGI CINTAKU
Cerpen Agnes Stephanie
Ayahnya bilang kirana itu berbeda dengan Zahra,kirana beruntung karna sudah dilahirkan,dan Zahra lahir dengn keberuntungan.zahra memang sempurna,cantik,pintar,semua orang suka dengan nya.sementara kirana?pinter engga,tampang juga pas-pas an.zahra ketua osis di sekolah,sementara kirana ketua genk yang paling di takuti seluruh siswa.zahra sering mendapat penghargaan,sementara sering keluar masuk ruang BP karna kenakalannya.
Yah,ayahnya benar kirana memang berbeda,dan kirana tidak lahir dengan keberuntungan seperti Zahra.
Semua cowok tergila-gila dengan Zahra,sementara ga ada satu orang pun yang peduli dengan kehadiran nya,padahal Zahra adalah kakak nya sendiri.hanya satu orang yang seperti nya bisa menerima dia,tapi sekarang kirana ga tahu cowok itu ada dimana.
“kirana..kirana!!”panggil bu guru dengan keras
Kirana langsung berdiri,kaget.
“i..iya bu.”kata kirana
“dari tadi kamu tidak mendengar ibu bicara.berdiri di luar.”perintah bu guru
“dari pada saya berdiri di luar.lebih baik saya pulang saja,lagi pula pelajaran ibu ngbosenin.”kata kirana langsung mengambil tas nya dan berlari ke luar
Di luar dia berpapasan dengan Zahra,kakak nya.
“na,kamu mau kemana?”Tanya Zahra
“pulang,minggir.”kirana mendorong kakaknya
Kirana malas untuk pulang kerumah,paling yang dia temui Cuma ayah nya yang pasti akan memarahinya karna pulang cepat,sementara ibunya sibuk dengan pekerjaannya sebagai desain interior.akhirnya kirana pergi ketempat favorite nya,sebuah danau di tengah-tengah bukit,dan di kelilingi oleh taman yang indah.diajadi terkenang dengan masa kecilnya dulu,bersama seseorang yang sekarang entah dimana.
Kirana baru pulang jam 19.00.
“habis dari mana kamu?”Tanya ayah nya
“jalan-jalan.”jawab kirana
“kata Zahra kamu pulang sekolah duluan.”kata ayahnya lagi
“ngadu apa aja dia sama ayah?”kirana kesal
“kirana,kamu ga boleh ngomong gitu.”kata seseorang
Kirana menengok kebelakang,disana berdiri seorang cowok,tinggi,berkacamata,dan berlesung pipi.”restu.”kirana sedikit kaget,tapi ekspresinya segera berganti menjadi ekspresi tidak suka
“hei,kamu ga kangen sama aku?”Tanya restu
Kirana tidak menjawab apa-apa tapi dia langsung pergi ke kamarnya
Didalam kamar,dia membuka album foto lamanya,disana banyak foto Zahra,dan kirana waktu masih kecil,dan juga ada foto 2 orang anak perempuan kecil,dan di tengah-tengahnya ada seorang anak cowok,dengan latar belakang pemandangan danau yang sering didatangi oleh nya.
2 anak perempuan itu adalah Zahra dan kirana,sementara anak cowok itu adalah restu,teman masa kecil Zahra dan kirana.dulu mereka sering sekali bermain di danau itu tapi sejak restu pindah kirana jadi seperti kehilangan sesuatu,dia memang sangat dekat sekali dengan restu.
“na,makan malam dulu yuk.”restu muncul di pintu
Kirana segera memasuk kan album foto itu.”hei,kamu kenapa sih?”Tanya restu mendekat.kirana hanya menatap restu,menatap nya jauh kedalam mata nya.
Kirana ga bisa berkata apa-apa,dia hanya menggeleng.
“yaudah,ayo kita makan dulu.”ajak restu
Kirana mengikuti restu dari belakang.
Selama makan malam itu yang di bahas hanya keadaan restu sekarang,dan semua prestasi yang di raih oleh Zahra,ga ada satu pun yang menyinggung tentang kirana.kirana pun hanya diam saja,dia sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini,selesai makan dia langsung pergi ke kamar nya.
Besoknya saat kirana keluar dari kamar nya dan sudah siap intuk berangkat ke sekolah,dia melihat restu sedang berbincang dengan Zahra.
“nanti siang aku mau ikut lomba fisika.kamu dateng ya,biar aku tambah semangat.”pinta Zahra
Membuat kirana jadi bad mood mendengarnya.
“iyah,aku pasti dateng.eh kirana,pagii,oh ya entar kamu ikut liat lomba nya Zahra yuk,bareng aku.”ajak restu
“engga,buang-buang waktu aja.”kata kirana lalu pergi
Kirana malas pergi kesekolah,bagi nya sekarang hidup nya ga ada gunanya lagi karna dia tidak pernah di anggap ada,siapa sih yang mau merhatiin cewek yang di cap paling bandel di sekolah?tapi kalau dia pulang lagi,pasti dia di marahin,akhirnya kirana berangkat juga.
Di sekolah kirana membuat keributan,masalahnya hanya karna ada kakak kelas yang menegurnya karna bajunya tidak rapi,kirana yang pada dasar nya tidak suka di atur pun,malah mencaki maki kakak kelas itu,mereka saling adu mulut sampai akhirnya kirana di panggil ke ruang kepala sekolah,dan di beri surat peringatan,dan di suruh pulang.
Di rumah,sudah ada restu dan Zahra yang sedang duduk di kursi ruang tamu
“na,kok udah pulang?”Tanya Zahra
“hmm”jawab kirana singkat
“kirana,kenapa jam segini kamu sudah pulang?kamu bolos sekolah?”Tanya papa nya.kirana mengeluarkan surat peringatan yang di berikan sekolah,ayah kirana terlihat sangat marah saat membaca surat itu.
“kamu ini,anak yang ga tahu diri,kamu Cuma bisa nyusahin ayah sama ibu aja,selalu saja kamu mendapat surat peringatan seperti ini,lihat kakak kamu Zahra,bisa di andalkan dan membangga kan orang tua,tidak seperti kamu.”omel papahnya
“ayah,udah jangan bicara seperti itu.”bela Zahra
“udah lah ka,loe ga usah sok belain gue.gue emang ga akan bisa seperti loe.”kata kirana lalu pergi keluar
Restu mengejar dari belakang,kirana pergi menuju bukit tempat favoritenya,sampai disana dia duduk dan menangis meratapi nasib nya,tidak di anggap ada oleh orang-orang,tiba-tiba ada seseorang yang memeluknya dari belakang,kirana menengok,disitu ada restu.restu yang memeluk kirana dengan erat dan hangat,membuat perasaan kirana sedikit tenang.restu duduk di sebelah kirana
“na,udah jangan nangis lagi,aku ga suka kalo liat kamu nangis.”kata restu
“ngapain kamu disini?aku ga butuh kamu.”kata kirana ketus sambil mengusap air mata nya.dan memalingkan muka nya,dia tidak ingin memandang restu karna dia tahu hati nya akan semakin sakit
“aku tahu,kamu emang ga butuh aku.karna kamu adalah seorang wanita yang tegar.”kata restu
Kirana marah,dia tidak habis piker restu bisa menganggap nya wanita yang tegar,tahu apa dia tentang kirana.dia tidak tahu apa-apa karna restu sudah terlalu lama meninggal kannya.
“apa kamu bilang?tahu apa kamu tentang aku!fakta nya aku Cuma seorang cewek yang ga berguna,yang ga berarti di mata orang lain.satu-satu nya orang yang aku anggap bisa menerima aku ternyata selama 10 tahun ninggalin aku.”kata kirana air matanya seperti hendak mengalir lagi
“apa maksud kamu?”restu bingung
“kamu,kamu restu!Cuma kamu yang bisa nerima aku dan tiba-tiba aja kamu pergi dan ga ada kabar.dan sekarang kamu muncul dan bilang aku wanita tegar.kamu ga tahu kan betapa hati aku hancur saat aku tahu kamu pergi,aku selalu datang ke tempat ini mengenang masa kecil kita.dan kamu masih bilang aku wanita yang tegar?aku Cuma seorang cewek yang ga ada artinya.”kata kirana
Restu langsung memeluk kirana,kirana menangis di dalam pelukan restu.
“tatap aku,tatap aku kirana.”kata restu.kirana menatap restu
“kamu,berarti buat aku,sejak dulu.ga peduli kamu tidak bisa seperti Zahra.tapi kamu tetap yang terindah dan paling berarti di hati aku.”kata restu dengan lembut
Akhirnya mereka berdua menghabiskan waktu di tempat itu,sampai dingin menusuk sampai ke tulang, baru mereka pulang
Besok nya,saat bangun kirana merasa aneh,badan nya lemas tidak seperti biasanya,kepala nya sakit dan pusing,tapi dia mengacuh kan nya kirana berfikir itu akibat dia kemarin pulang malam dan kena angin malam jadi masuk angin.tapi dia tidak tahu itu awal yang buruk untuk nya
“kiran,kamu kenapa?muka kamu pucat.kamu sakit ya?”Tanya ibu nya
“engga apa-apa bu,mungkin Cuma masuk angin.”kata kirana
“na,kamu kenapa?kalo sakit jangan sekolah aja.”kata Zahra
“gue nggak apa-apa.udah gue mau berangkat.”kata kirana
Saat hendak melangkah menuju pintu,kepala nya terasa sakit seklai,akhirnya kirana pingsan.kirana segera di bawa ke rumah sakit.
Kirana di bawa ke ruang ICU.”hah,anak itu selalu menyusahkan saja.”omel papah nya.”yah,kirana tuh lagi sakit kenapa sih ayah masih saja menyalahkan kirana.”kata Zahra.dokter keluar dari ruang ICU.”maaf,kalian keluarga dari saudari kirana?”Tanya dokter
“iya dok,saya ibu nya.”kata mamahnya kirana
“oh,kalau begitu mari bu,ikut saya,ada yang ingin saya bicara kan.”kata dokter.
Ayah dan ibu kirana masuk ke ruang dokter sementara Zahra dan restu menunggu di luar dengan perasaan cemas.setelah menunggu selama kira-kira 20 menit ibu dan ayah kirana keluar dengan muka sedih bahkan ibu kirana tidak kuasa menahan air mata yang mulai keluar.”bu,ada apa bu?kenapa ibu nangis.gimana kondisi kiran?”Tanya Zahra.ibu hanya terus menangis
“yah,ayah jelasin dong yah,ada apa sebenarnya.apa yang dokter bilang.?”Tanya Zahra.tapi ayah nya juga diam saja.zahra dan restu jadi bingung.akhirnya ibu nya memberitahu Zahra yang sebenarnya.”kata dokter,ki..kirana,mengidap penyakit kangker otak.”ibu nya menangis lagi.”apa?ibu..ibu bercanda kan?ga..ga mingkin..ga mungkin bu.”!teriak Zahra tidak percaya
“itu benar Zahra,kirana terkena kangker otak.stadium 4,dan dokter bilang umur nya tidak lama lagi.”kata ayah nya.sekarang ayah nya juga tidak bisa membendung kesedihannya.ayah yang selama ini selalu menganggap kirana salah,menangis karna bagaimana pun kirana tetap lah anak nya
“tapi harus nya kita bisa tahu kalau kirana mengidap penyakit itu.”kata Zahra
“sebenarnya,kirana sudah tahu beberapa bulan yang lalu dan memeriksakan diri nya kesini.tapi seperti nya dia tidak mau memberitahu kita.”kata ayahnya
“habis dari mana kamu?”Tanya ayah nya
“jalan-jalan.”jawab kirana
“kata Zahra kamu pulang sekolah duluan.”kata ayahnya lagi
“ngadu apa aja dia sama ayah?”kirana kesal
“kirana,kamu ga boleh ngomong gitu.”kata seseorang
Kirana menengok kebelakang,disana berdiri seorang cowok,tinggi,berkacamata,dan berlesung pipi.”restu.”kirana sedikit kaget,tapi ekspresinya segera berganti menjadi ekspresi tidak suka
“hei,kamu ga kangen sama aku?”Tanya restu
Kirana tidak menjawab apa-apa tapi dia langsung pergi ke kamarnya
Didalam kamar,dia membuka album foto lamanya,disana banyak foto Zahra,dan kirana waktu masih kecil,dan juga ada foto 2 orang anak perempuan kecil,dan di tengah-tengahnya ada seorang anak cowok,dengan latar belakang pemandangan danau yang sering didatangi oleh nya.
2 anak perempuan itu adalah Zahra dan kirana,sementara anak cowok itu adalah restu,teman masa kecil Zahra dan kirana.dulu mereka sering sekali bermain di danau itu tapi sejak restu pindah kirana jadi seperti kehilangan sesuatu,dia memang sangat dekat sekali dengan restu.
“na,makan malam dulu yuk.”restu muncul di pintu
Kirana segera memasuk kan album foto itu.”hei,kamu kenapa sih?”Tanya restu mendekat.kirana hanya menatap restu,menatap nya jauh kedalam mata nya.
Kirana ga bisa berkata apa-apa,dia hanya menggeleng.
“yaudah,ayo kita makan dulu.”ajak restu
Kirana mengikuti restu dari belakang.
Selama makan malam itu yang di bahas hanya keadaan restu sekarang,dan semua prestasi yang di raih oleh Zahra,ga ada satu pun yang menyinggung tentang kirana.kirana pun hanya diam saja,dia sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini,selesai makan dia langsung pergi ke kamar nya.
Besoknya saat kirana keluar dari kamar nya dan sudah siap intuk berangkat ke sekolah,dia melihat restu sedang berbincang dengan Zahra.
“nanti siang aku mau ikut lomba fisika.kamu dateng ya,biar aku tambah semangat.”pinta Zahra
Membuat kirana jadi bad mood mendengarnya.
“iyah,aku pasti dateng.eh kirana,pagii,oh ya entar kamu ikut liat lomba nya Zahra yuk,bareng aku.”ajak restu
“engga,buang-buang waktu aja.”kata kirana lalu pergi
Kirana malas pergi kesekolah,bagi nya sekarang hidup nya ga ada gunanya lagi karna dia tidak pernah di anggap ada,siapa sih yang mau merhatiin cewek yang di cap paling bandel di sekolah?tapi kalau dia pulang lagi,pasti dia di marahin,akhirnya kirana berangkat juga.
Di sekolah kirana membuat keributan,masalahnya hanya karna ada kakak kelas yang menegurnya karna bajunya tidak rapi,kirana yang pada dasar nya tidak suka di atur pun,malah mencaki maki kakak kelas itu,mereka saling adu mulut sampai akhirnya kirana di panggil ke ruang kepala sekolah,dan di beri surat peringatan,dan di suruh pulang.
Di rumah,sudah ada restu dan Zahra yang sedang duduk di kursi ruang tamu
“na,kok udah pulang?”Tanya Zahra
“hmm”jawab kirana singkat
“kirana,kenapa jam segini kamu sudah pulang?kamu bolos sekolah?”Tanya papa nya.kirana mengeluarkan surat peringatan yang di berikan sekolah,ayah kirana terlihat sangat marah saat membaca surat itu.
“kamu ini,anak yang ga tahu diri,kamu Cuma bisa nyusahin ayah sama ibu aja,selalu saja kamu mendapat surat peringatan seperti ini,lihat kakak kamu Zahra,bisa di andalkan dan membangga kan orang tua,tidak seperti kamu.”omel papahnya
“ayah,udah jangan bicara seperti itu.”bela Zahra
“udah lah ka,loe ga usah sok belain gue.gue emang ga akan bisa seperti loe.”kata kirana lalu pergi keluar
Restu mengejar dari belakang,kirana pergi menuju bukit tempat favoritenya,sampai disana dia duduk dan menangis meratapi nasib nya,tidak di anggap ada oleh orang-orang,tiba-tiba ada seseorang yang memeluknya dari belakang,kirana menengok,disitu ada restu.restu yang memeluk kirana dengan erat dan hangat,membuat perasaan kirana sedikit tenang.restu duduk di sebelah kirana
“na,udah jangan nangis lagi,aku ga suka kalo liat kamu nangis.”kata restu
“ngapain kamu disini?aku ga butuh kamu.”kata kirana ketus sambil mengusap air mata nya.dan memalingkan muka nya,dia tidak ingin memandang restu karna dia tahu hati nya akan semakin sakit
“aku tahu,kamu emang ga butuh aku.karna kamu adalah seorang wanita yang tegar.”kata restu
Kirana marah,dia tidak habis piker restu bisa menganggap nya wanita yang tegar,tahu apa dia tentang kirana.dia tidak tahu apa-apa karna restu sudah terlalu lama meninggal kannya.
“apa kamu bilang?tahu apa kamu tentang aku!fakta nya aku Cuma seorang cewek yang ga berguna,yang ga berarti di mata orang lain.satu-satu nya orang yang aku anggap bisa menerima aku ternyata selama 10 tahun ninggalin aku.”kata kirana air matanya seperti hendak mengalir lagi
“apa maksud kamu?”restu bingung
“kamu,kamu restu!Cuma kamu yang bisa nerima aku dan tiba-tiba aja kamu pergi dan ga ada kabar.dan sekarang kamu muncul dan bilang aku wanita tegar.kamu ga tahu kan betapa hati aku hancur saat aku tahu kamu pergi,aku selalu datang ke tempat ini mengenang masa kecil kita.dan kamu masih bilang aku wanita yang tegar?aku Cuma seorang cewek yang ga ada artinya.”kata kirana
Restu langsung memeluk kirana,kirana menangis di dalam pelukan restu.
“tatap aku,tatap aku kirana.”kata restu.kirana menatap restu
“kamu,berarti buat aku,sejak dulu.ga peduli kamu tidak bisa seperti Zahra.tapi kamu tetap yang terindah dan paling berarti di hati aku.”kata restu dengan lembut
Akhirnya mereka berdua menghabiskan waktu di tempat itu,sampai dingin menusuk sampai ke tulang, baru mereka pulang
Besok nya,saat bangun kirana merasa aneh,badan nya lemas tidak seperti biasanya,kepala nya sakit dan pusing,tapi dia mengacuh kan nya kirana berfikir itu akibat dia kemarin pulang malam dan kena angin malam jadi masuk angin.tapi dia tidak tahu itu awal yang buruk untuk nya
“kiran,kamu kenapa?muka kamu pucat.kamu sakit ya?”Tanya ibu nya
“engga apa-apa bu,mungkin Cuma masuk angin.”kata kirana
“na,kamu kenapa?kalo sakit jangan sekolah aja.”kata Zahra
“gue nggak apa-apa.udah gue mau berangkat.”kata kirana
Saat hendak melangkah menuju pintu,kepala nya terasa sakit seklai,akhirnya kirana pingsan.kirana segera di bawa ke rumah sakit.
Kirana di bawa ke ruang ICU.”hah,anak itu selalu menyusahkan saja.”omel papah nya.”yah,kirana tuh lagi sakit kenapa sih ayah masih saja menyalahkan kirana.”kata Zahra.dokter keluar dari ruang ICU.”maaf,kalian keluarga dari saudari kirana?”Tanya dokter
“iya dok,saya ibu nya.”kata mamahnya kirana
“oh,kalau begitu mari bu,ikut saya,ada yang ingin saya bicara kan.”kata dokter.
Ayah dan ibu kirana masuk ke ruang dokter sementara Zahra dan restu menunggu di luar dengan perasaan cemas.setelah menunggu selama kira-kira 20 menit ibu dan ayah kirana keluar dengan muka sedih bahkan ibu kirana tidak kuasa menahan air mata yang mulai keluar.”bu,ada apa bu?kenapa ibu nangis.gimana kondisi kiran?”Tanya Zahra.ibu hanya terus menangis
“yah,ayah jelasin dong yah,ada apa sebenarnya.apa yang dokter bilang.?”Tanya Zahra.tapi ayah nya juga diam saja.zahra dan restu jadi bingung.akhirnya ibu nya memberitahu Zahra yang sebenarnya.”kata dokter,ki..kirana,mengidap penyakit kangker otak.”ibu nya menangis lagi.”apa?ibu..ibu bercanda kan?ga..ga mingkin..ga mungkin bu.”!teriak Zahra tidak percaya
“itu benar Zahra,kirana terkena kangker otak.stadium 4,dan dokter bilang umur nya tidak lama lagi.”kata ayah nya.sekarang ayah nya juga tidak bisa membendung kesedihannya.ayah yang selama ini selalu menganggap kirana salah,menangis karna bagaimana pun kirana tetap lah anak nya
“tapi harus nya kita bisa tahu kalau kirana mengidap penyakit itu.”kata Zahra
“sebenarnya,kirana sudah tahu beberapa bulan yang lalu dan memeriksakan diri nya kesini.tapi seperti nya dia tidak mau memberitahu kita.”kata ayahnya
Zahra menangis,tidak bisa menerima semua kenyataan ini.adik nya yang selama ini terkesan urakan,susah di atur,dan selalu bersemangat.sekarang tergolek lemas tak berdaya karna sebuah penyakit ganas yang mungkin bisa merenggut nyawa nya.restu memeluk Zahra mencoba menenangkannya dan juga menenangkan diri nya sendiri.karna sesungguh nya memang berat mengetahui orang yang dicintai nya berjuang melawan maut yang bisa mencabut nyawa nya sewaktu-waktu.
Mereka semua pergi ke ruangan kirana,kirana terlihat pucat.beberapa saat dia mulai sadar.dan melihat di sekeliling nya orang-orang yang sangat di cintai nya,menatap dengan pandangan sedih dan seperti meminta nya menjelaskan sesuatu.
“kenapa kalian sedih seperti itu?ayah,kenapa ayah sedih?bukankah ayah harus nya senang karna saat aku sudah tak ada nanti sudah tidak ada seseorang yang menyusahkan ayah,dan masih ada Zahra yang bisa membangga kan ayah.”ucap kirana.”ibu,kenapa ibu juga nangis?selama ini ibu tidak pernah memperhatikan kirana.ibu terlalu sibuk dengan pekerjaan ibu.”kata kirana menatap ibu nya
“kirana kamu jangan bicara seperti itu,kamu itu anak ayah.meski kamu selalu membuat ayah kesal tapi ayah tidak mau kehilangan kamu sayang.”kata ayah nya memegang tangan kirana
“ibu janji,kalau kamu keluar dari rumah sakit ibu akan melepaskan semua pekerjaan ibu supaya ibu bisa dekat dengan kamu dan Zahra.”kata kirana
“apa mungkin masih ada waktu buat aku untuk merasakan itu semua?”Tanya kirana.”na,aku yakin kamu pasti bisakamu masih punya banyak sekali waktu untuk merasakannya.”kata restu”iyah,benar kata restu,aku yakin kamu bisa.”kata Zahra
“makasih semua nya,udah mau berubah demi aku.walau mungkin udah terlambat untuk aku merasa kan nya.”kata kirana.besok nya kirana pulang ke rumah,sebenarnya dokter menyarankan untuk kemoterapi,tapi kirana menolak nya,keluarga nya tidak bisa apa-apa.keadaan dirumah sekarang berubah.ayah nya menjadi sangat sayang dengan kirana,dan ibu nya sekarang lebih memilih untuk diam dirumah mengurus kirana.suatu malam restu mengajak kirana pergi ke bukit disana dia sudah menyiapkan tempat untuk candle light dinner.lengkap dengan lilin dan bunga mawar yang disusun dengan cantik.kirana smpai tidak tahu berkata harus berkata apa.selesai makan,restu mengajak kirana duduk di tempat biasa mereka melijat pemandangan.restu mengeluarkan sebuah kotak kecil,restu membuka nya dan di dalam nya ternyata ada sebuah cincin bertahtahkan berlian,
“na,cincin ini lambang kesungguhan aku,kamu mau ga jadi istri aku?”Tanya restu.”tapi aku kan masih sekolah.”jawab kirana.”aku mau kok nunggu kamu sampe kamu lulus sekolah,kalau perlu sampai lulus kuliah.”kata restu.kirana menggangguk,restu memakaikan cincin itu di tangan kirana.kirana bersandar pada pundak restu.”aku sayang banget sama kamu,aku sayang kamu sampai kapan pun.”kata kirana
”aku juga.”jawab restu.
”kamu mau kan nunggu sampai aku sembuh ? Tanya kirana
“pasti,aku akan selalu nunggu kamu,aku akan selalu jaga cinta kita.”tidak ada kata lagi yg di ucapkan kirana, kirana diam saja.
”kirana..kirana.”panggil restu lagi.tapi mata kirana sudah tertutup,tertutup untuk selamanya,membawa cinta suci dia dan restu yang sudah diikat dengan cincin pemberian restu
“selamanya kirana,selama nya aku akan mencintai mu”
PROFIL PENULIS
Nama gue Agnes Stephanie lahir di kota Tangerang 17 tahun yang lalu,hobi gue dari dulu tuh nulis ga tahu deh udah berapa cerpen yang gue tulis.kalo mau liat tulisan gue yang lain add aja fb gue agnes stephanie :D
thank all
thank all
Baca juga Cerpen Remaja dan Cerpen Cinta yang lainnya.
0 comments:
Post a Comment