KUNANG-KUNANG CINTA
Cerpen Rahma MM
Dasar anak manja,loe itu hanya bisa hidup dalam bayangan orang tua loe yang kaya dan yang menuruti sgala permintaan loe,loe itu nggak akan bisa hidup mandiri,loe itu kaya anak yang baru umur 2 tahunan,dasar sesil anak manja.
Itu kata-kata yang tak pernah berhenti gue dengar dari mulut cowok yang paling gue benci di SMA Nusantara,rasanya pengen banget gue nampar dia dengan tangan gue,dia selalu nganggap gue anak kecil yang tak tau apa-apa dan selalu bergantung pada orang tua,gila aja,gue di kira kaya anak yang baru berumur 2 tahunan,gue nggak akan diam di gituin terus,gue harus nglawan,emang dikira gue ini cewek apaan,gerutu ku dengan kesal saat anak-anak pada rame diskusiin acara camping ke gunung minggu ini di kelas.
"sil,,,loe ikut kan".tanya ira sahabat gue duduk di samping gue
"hmmm,,,",ingin sekali gue bilang tidak,karna gue sangat trauma dengan gunung atau pun ketinggian,karna waktu gue berumur 10 tahun gue dan keluarga gue mengalami kecelakaan saat menghabiskan liburan semesterku di gunung,kecelakaan mengerikan itu menewaskan tante gue yang paling dekat dan yang paling gue sayang,ngeri banget jika inget kejadian 7 tahun yang lalu itu,gue akan menggigil ketakutan atau menangis histeris jika trauma itu gue alami.
"sil,,,kok diam sich,loe ikut apa nggak,kalau nggak juga nggak apa-apa kok,gue ngerti,kan loe trauma sama gunung’’.kata ira pengertian
"ya yang pasti dia nggak akan ikut lah,mana mungkin anak manja kaya dia mau naik atau menuruni tebing-tebing yang terjal,ntar cape’ lagi,tapi kalau loe mau ikut jangan lupa bawa baby syster ya,buat jagain loe’’.ledek revan orang yang paling gue benci,satu kelas pun jadi ngetawain gue
"kata siapa gue nggak ikut,gue ikut kok’’.kata gue mengiyakan agar gue tak di remehkan lagi sama revan dan teman-temannya yang ngeselin itu
"sesil loe kan,,".kata ira tak percaya
"gpp kok ra,gue Cuma mau ngebuktiin aja kalau kata-kata mereka semua itu nggak bener’’.yakinku
"oke,,,gue pegang kata-kata loe tadi,jangan Cuma ngomong doang,tapi buktiin’’.katanya mendekatiku
"oke siapa takut".sambutku,dia dan teman-temannya itu keluar dari kelas,mungkin dia inginnya memparmalukan gue di depan anak-anak tapi malah dia yang malu sendiri,kasian,tapi ini baru permulaan revan,,,,,,,
Hari ini gue akan menghilangkan rasa trauma gue akan ketinggian dan gunung karna hari ini camping di sekolah gue akan di berangkatkan,gue sedikit ragu dengan keputusan gue ini,karna terakhir gue hanya pergi ke bukit saja gue langsung menggigil ketakutan dan pingsan,tapi gue harus bisa,gue harus ngebuktiin ke semua kalau gue bukan anak manja seperti yang di bilang revan,musuh bebuyutanku,gue sampai di sekolah dengan perasaan sedikit ragu akan diri gue sendiri,terlihat anak-anak pada sibuk mikirin dirinya sendiri,ada pula yang bercengkrama dengan teman-teman mereka,gue tlah di sambut oleh ira sahabat gue.
"sil,,loe beneran mau ikut,loe nggak salah,sebaiknya loe nggak usah maksain diri loe sampai segitunya’’.ragu ira
"udahlah ra,gue nggak papa kok,gue ingin ngebuktiin ke mereka terutama revan kalau gue itu bukan anak manja seperti mereka kira’’.yakinku padanya
"ya ampun sil,kalau Cuma buat ngebuktiin itu doang gue percaya kok,lebih baik loe pikirin lagi deh keputusan loe itu,gue takut terjadi apa-apa sama loe’’.katanya kwatir
"ra,tenang deh,selama gue ada di dekat loe,gue nggak bakal kenapa-napa kok,oke’’.kataku menenangkan ira dan merangkulnya,gue hargai kekwatiran ira,dia memang mengerti keadaan gue,tapi gue harus nglakuin ini,
"hey,,,hey,anak manja ternyata beneran mau ikut to,nggak salah,tempat loe itu di istana atau di mall barbie,bukan di gunung yang panas dan terjal’’.ledek revan ,tapi gue mengabaikannya dan menggandeng ira pergi dari hadapannya.Anak-anak pun semua naik ke bis untuk memulaI perjalanan camping,setelah mencari tempat duduk senyaman mungkin gue pun menyandarkan kepala ku sembari terus menyakinkan hati ku kalau gue bisa,bis pun di lajukan.
"sil,,,loe ikut kan".tanya ira sahabat gue duduk di samping gue
"hmmm,,,",ingin sekali gue bilang tidak,karna gue sangat trauma dengan gunung atau pun ketinggian,karna waktu gue berumur 10 tahun gue dan keluarga gue mengalami kecelakaan saat menghabiskan liburan semesterku di gunung,kecelakaan mengerikan itu menewaskan tante gue yang paling dekat dan yang paling gue sayang,ngeri banget jika inget kejadian 7 tahun yang lalu itu,gue akan menggigil ketakutan atau menangis histeris jika trauma itu gue alami.
"sil,,,kok diam sich,loe ikut apa nggak,kalau nggak juga nggak apa-apa kok,gue ngerti,kan loe trauma sama gunung’’.kata ira pengertian
"ya yang pasti dia nggak akan ikut lah,mana mungkin anak manja kaya dia mau naik atau menuruni tebing-tebing yang terjal,ntar cape’ lagi,tapi kalau loe mau ikut jangan lupa bawa baby syster ya,buat jagain loe’’.ledek revan orang yang paling gue benci,satu kelas pun jadi ngetawain gue
"kata siapa gue nggak ikut,gue ikut kok’’.kata gue mengiyakan agar gue tak di remehkan lagi sama revan dan teman-temannya yang ngeselin itu
"sesil loe kan,,".kata ira tak percaya
"gpp kok ra,gue Cuma mau ngebuktiin aja kalau kata-kata mereka semua itu nggak bener’’.yakinku
"oke,,,gue pegang kata-kata loe tadi,jangan Cuma ngomong doang,tapi buktiin’’.katanya mendekatiku
"oke siapa takut".sambutku,dia dan teman-temannya itu keluar dari kelas,mungkin dia inginnya memparmalukan gue di depan anak-anak tapi malah dia yang malu sendiri,kasian,tapi ini baru permulaan revan,,,,,,,
Hari ini gue akan menghilangkan rasa trauma gue akan ketinggian dan gunung karna hari ini camping di sekolah gue akan di berangkatkan,gue sedikit ragu dengan keputusan gue ini,karna terakhir gue hanya pergi ke bukit saja gue langsung menggigil ketakutan dan pingsan,tapi gue harus bisa,gue harus ngebuktiin ke semua kalau gue bukan anak manja seperti yang di bilang revan,musuh bebuyutanku,gue sampai di sekolah dengan perasaan sedikit ragu akan diri gue sendiri,terlihat anak-anak pada sibuk mikirin dirinya sendiri,ada pula yang bercengkrama dengan teman-teman mereka,gue tlah di sambut oleh ira sahabat gue.
"sil,,loe beneran mau ikut,loe nggak salah,sebaiknya loe nggak usah maksain diri loe sampai segitunya’’.ragu ira
"udahlah ra,gue nggak papa kok,gue ingin ngebuktiin ke mereka terutama revan kalau gue itu bukan anak manja seperti mereka kira’’.yakinku padanya
"ya ampun sil,kalau Cuma buat ngebuktiin itu doang gue percaya kok,lebih baik loe pikirin lagi deh keputusan loe itu,gue takut terjadi apa-apa sama loe’’.katanya kwatir
"ra,tenang deh,selama gue ada di dekat loe,gue nggak bakal kenapa-napa kok,oke’’.kataku menenangkan ira dan merangkulnya,gue hargai kekwatiran ira,dia memang mengerti keadaan gue,tapi gue harus nglakuin ini,
"hey,,,hey,anak manja ternyata beneran mau ikut to,nggak salah,tempat loe itu di istana atau di mall barbie,bukan di gunung yang panas dan terjal’’.ledek revan ,tapi gue mengabaikannya dan menggandeng ira pergi dari hadapannya.Anak-anak pun semua naik ke bis untuk memulaI perjalanan camping,setelah mencari tempat duduk senyaman mungkin gue pun menyandarkan kepala ku sembari terus menyakinkan hati ku kalau gue bisa,bis pun di lajukan.
Beberapa jam kemudian rombongan telah sampai di tempat camping,kita pun keluar dari bis dengan tertib,ketika gue akan keluar dari bis revan menghampiriku.
"heh anak manja kayaknya nggak seru deh kalau loe Cuma ikut ke camping ini tanpa pulang bawa pengalaman yang menyenangkan’’,katanya
"maksud loe".tanyaku tak mengerti maksudya
"nanti setelah pak kepse, selesai ngasih sambutan,gue tunggu loe di belakang bukit itu’’.ajaknya menunjuk bukit yang tak terlalu jauh dari tempat perkemahan,aku belum memberi jawaban tapi dia telah turun dari bis mendahului ku,mau tak mau gue harus mau,mau gimana lagi,,,,gue pun turun dari bis dan gabung dengan yang lainnya,pikiranku masih tetap tertuju pada kata-kata revan tadi,tapi,,,gue harus bisa,sesil loe past bisai.yakinku dalam hati.setelah pak kepsek ngasih sambutan anak-anak pun pada menuju tempat perkemahan dengan tertib,revan menghadangku dan menagih janji gue,gue hanya meng iyakan dan mengikutinya dari belakang,yang pasti ini semua tak di ketahui oleh yang lain.
"loe mau bawa gue kemana sih".tanyaku padanya
"gue mau nantang loe mendaki gunung".katanya
"apa?gila loe bener-bener gila,gue nggak mungkin nglakuin ini".
"kenapa,takut kalau kulit loe jadi hitam,dasar anak manja".remehnya padaku tanpa memikirkan perasaanku
"kalau loe nggak mau,gue akan manggil loe cewek manja dan pengecut seumur hidup loe,ngerti’’.ancamnya,satelah gue pertimbangin,gue menuruti saja permintaannya dengan terpaksa,
"oke,,,gue mau".sanggupku
"yaudah,ikutin gue dari belakang".revan mulai melangkahkan kakinya dan gue mengikutinya dengan perasaan yang amat takut,gue tetap mencoba bertahan di antara ketakutanku,tapi saat di tengah prjalanan kakiku terperosok ke jurang dan gue bergelantung diantara akar pohon cemara dengan perasaan teramat takut.
"revan tolong gue,tolong,,,,".gue berteriak meminta pertolongan,mengetahui gue jatuh ke jurang revan langsung panik dan menarik tanganku
"sesil,,,ayo pegang tangan gue,pegang kuat-kuat".dia menarikku dengan kuat,gue liat dari wajahnya dia sangat panik dan kwatir akan keadaanku
"puas sekarang loe,puas,,,,gue benci sama loe,gue benci".kataku meninggalkan dia dan ku turuni tebing yang terjal dan curam dengan perasaan berkecamuk di benakku,gue menuju tenda,gue menggigil ketakutan,gue benar-benar takut,,,mengetahui itu ira mencoba menenangkan gue dan menyuruhgue untuk istirahat.
Matahari telah mengistirahatkan sinarnya,hingga malam pun tlah tiba,hari tlah larut malam saat gue bangun,gue merasakan badanku terasa lebih baik,anak-anak pun telah terlelap dalam mimpi yang menyelimutinya,ku intip dari dalam tenda,ada seorang cowok yang tak asing di mataku duduk di depan tendague dengan secangkir teh menemani malam yang dingin ini,Revan,mungkin dia merasa bersalah padaku,tapi entahlah gue juga tak tau,yang pasti gue tak akan melupakan kejadian siang tadi,gue teruskan tidurku hingga matahari terbangun lagi dari tidurnya.keesokan harinya anak-anak telah berkumpul di halaman tenda,karna hari ini ada misi mencari harta tarun.yah,,,Cuma sekedar permainan untuk mengisi camping kita.gue pun memutuskan untuk mengikutinya, walaupun telah dilarang oleh ira karna keadaan gue kemarin,tapi gue tetap memaksakan,toh,ini hanya perjalanan menyelusuri hutan,bukan naik gunung atau pun bukit,kami pun di bagi kelompok dan siap memulai perjalanan,gue berjalan bersama ira dengan canda yang mewarnai perjalananku,
"ra,,,gue kebelet nih".kataku pada ira
"pipis???aduh sil,ada-ada aja deh loeitu,yaudah ayo kita cari tempat yang tepat’’.gue mengikuti ira
"ra,,kayaknya itu tempat yang tepat deh,gue kesana dulu ya".kataku meniggalkan ira,satelah gue buang air kecil gue melihat kupu-kupu yang amat cantik,inginnya gue tangkap tapi susah banget,gue ikuti bis itu hingga dia terbang jauh meninggalkan gue
"hey kupu yang cantik mau kemana ,,,,hhuh".kataku kesal,saat gue melihat sekeliling gue gue baru sadar jika gue telah jauh meninggalkan tempat perkemahan dan ira.
"gue dimana ini,ira,,,ira,gue dimana,ira".teriakku panik’’ira,,,ira tolong gue loe dimana?’’.tempat ini begitu asing di mataku,gue mencoba lari kesana kenari mencari jalan keluar tapi gue malah semakin jauh memasuki hutan,hari pun tampak mulai gelap,itu menambah ketakutanku, ’’tolong,,,tolong’’teriak gue terus meminta pertolongan,
"sesil,,,".panggi seseorang menghampiriku,gue langsung memeluknya karna reflek,saat gue menyadari bahwa itu revan gue langsung melepaskan pelukan gue
"revan gue,,".
"ayo ikut gue,kita harus segera keluar dari sini sebelum hari semakin gelap’’.ajaknya,tapi gue diam membisu,"ayo,,,".di amenarik tanganku,hampir satu jam kita jalan mencari jalan keluar tapi,tak ada titik terang sedikitpun,saat kami jalan revan terpeleset ke jurang dan kakinya luka parah.
"revan pegang tangan gue".gue meraih tangan revan dan berusaha sekuat tenaga untuk mengangkat revan’’loe nggak apa-apa kan,ya alloh,,,kaki loe’’.gue segera membalut kakinya yang berdarah dengan jacket gue.
"buat apa loe peduli sama gue,padahal slama ini gue slalu jahat sama loe".
"tapi kan itu juga gara-gara gue sil".
"tapi loe kaya gini juga gara-gara gue,loe nolongin gue".kataku,kita pun saling diam membisu.gue lihat bulan dan bintang memancarkan sinarnya yang terang,
"maafin gue".suara revan menghentikan keheningan ini
"buat apa?".tanya gue terus mengarahkan pandangan ke langit
"gue sadar,ini semua berawal semenjak kita putusin hubungan kita setahun yang lalu,kita jadi saling benci,musuhan dan tak pernah akur".kenangnya,ya,,,gue memang pernah pacaran sama dia saat gue dan dia kelas satu SMA,tapi gue memutuskan mengakhiri hubungan ini karna dia slalu nganggap gue anak kecil.
"ada kunang-kunang’.kataku beranjak dan mendekati kunang-kunang itu
"gue nglakuin semua itu karna gue sayang sama loe sil,gue pengen loe sembuh dari trauma loe itu,gue pengen loe bisa mandiri sil".katanya,gue masih terdiam,dia pun mendekatiku’’jujur gue masih sayang sama loe,kunang-kunang ini yang akan jadi saksi hubungan kita".katanya
"maksud loe".
"gue pengen kita,,lupain permusuhan kita dan kita,,,".
"kita,,????,".sela gue
"kita balikan sil,,,".kata dia memegang tanganku,gue masih terdiam"’sil,,".
"gue,,,,gue,"kataku melepaskan tangannya
"gue tau nggak mudah buat loe nglupain apa yang telah gue lakuin ke loe,tapi jujur gue masih sayang sama loe",yakinnya
"hmmm,,,maafin gue van,,,gue,,gue,nggak bisa".jawabku,dia hanya terdiam
"gue nggak bisa nolak jika harus berhenti musuhan dengan loe",lanjutku
"jadi,,,".tanyanya menatap mataku dengan tajam
"iya",jawabku dengan yakin,revan langsung memelukku
"makasih sil makasih,,,gue sayang sama loe".
"gue juga sayang sama loe van".kita berpelukan di antara kunang-kunang yang berterbangan dengan bahagianya,sebahagia hatiku saat ini.
"revan,,,sesil".terdengar teriakan anak-anak yang mencari kami,gue dan revan segera mendekati sumber suara itu dan memberi salam perpisahan kepada kunang-kunang tadi,,,,,dan saat gue sudah berkumpul dengan yang lainnya,ira membisikkan sesuatu padaku,diabilang jika revan bela-belain masuk hutan sendirian hanya untuk mencari gue,setelah dia tau dari ira kalau gue tersesat di hutan,,,,oooo so sweet,,,makasih revan.kami pun menuju tempat perkemahan untuk memulihkan tenaga karna besok akan kembali ke Jakarta,,,,gue tak pernah menyesal jika gue harus mengikuti perkemahan ini,justru gue akan sangat menyesal jika gue tak mengikuti perkemahan ini,trimakasih van,loe yang udah bikin gue menghilangkan rasa trauma dan sifat manja gue ini,,,,,,,,,,
I WILL ALWAYS LOVE YOU,NOW AND FOR 4EVER,REVAN,,,DON’T GO ANYWHERE,,,,,,,
Baca juga Cerpen Cinta yang lainnya.
"heh anak manja kayaknya nggak seru deh kalau loe Cuma ikut ke camping ini tanpa pulang bawa pengalaman yang menyenangkan’’,katanya
"maksud loe".tanyaku tak mengerti maksudya
"nanti setelah pak kepse, selesai ngasih sambutan,gue tunggu loe di belakang bukit itu’’.ajaknya menunjuk bukit yang tak terlalu jauh dari tempat perkemahan,aku belum memberi jawaban tapi dia telah turun dari bis mendahului ku,mau tak mau gue harus mau,mau gimana lagi,,,,gue pun turun dari bis dan gabung dengan yang lainnya,pikiranku masih tetap tertuju pada kata-kata revan tadi,tapi,,,gue harus bisa,sesil loe past bisai.yakinku dalam hati.setelah pak kepsek ngasih sambutan anak-anak pun pada menuju tempat perkemahan dengan tertib,revan menghadangku dan menagih janji gue,gue hanya meng iyakan dan mengikutinya dari belakang,yang pasti ini semua tak di ketahui oleh yang lain.
"loe mau bawa gue kemana sih".tanyaku padanya
"gue mau nantang loe mendaki gunung".katanya
"apa?gila loe bener-bener gila,gue nggak mungkin nglakuin ini".
"kenapa,takut kalau kulit loe jadi hitam,dasar anak manja".remehnya padaku tanpa memikirkan perasaanku
"kalau loe nggak mau,gue akan manggil loe cewek manja dan pengecut seumur hidup loe,ngerti’’.ancamnya,satelah gue pertimbangin,gue menuruti saja permintaannya dengan terpaksa,
"oke,,,gue mau".sanggupku
"yaudah,ikutin gue dari belakang".revan mulai melangkahkan kakinya dan gue mengikutinya dengan perasaan yang amat takut,gue tetap mencoba bertahan di antara ketakutanku,tapi saat di tengah prjalanan kakiku terperosok ke jurang dan gue bergelantung diantara akar pohon cemara dengan perasaan teramat takut.
"revan tolong gue,tolong,,,,".gue berteriak meminta pertolongan,mengetahui gue jatuh ke jurang revan langsung panik dan menarik tanganku
"sesil,,,ayo pegang tangan gue,pegang kuat-kuat".dia menarikku dengan kuat,gue liat dari wajahnya dia sangat panik dan kwatir akan keadaanku
"puas sekarang loe,puas,,,,gue benci sama loe,gue benci".kataku meninggalkan dia dan ku turuni tebing yang terjal dan curam dengan perasaan berkecamuk di benakku,gue menuju tenda,gue menggigil ketakutan,gue benar-benar takut,,,mengetahui itu ira mencoba menenangkan gue dan menyuruhgue untuk istirahat.
Matahari telah mengistirahatkan sinarnya,hingga malam pun tlah tiba,hari tlah larut malam saat gue bangun,gue merasakan badanku terasa lebih baik,anak-anak pun telah terlelap dalam mimpi yang menyelimutinya,ku intip dari dalam tenda,ada seorang cowok yang tak asing di mataku duduk di depan tendague dengan secangkir teh menemani malam yang dingin ini,Revan,mungkin dia merasa bersalah padaku,tapi entahlah gue juga tak tau,yang pasti gue tak akan melupakan kejadian siang tadi,gue teruskan tidurku hingga matahari terbangun lagi dari tidurnya.keesokan harinya anak-anak telah berkumpul di halaman tenda,karna hari ini ada misi mencari harta tarun.yah,,,Cuma sekedar permainan untuk mengisi camping kita.gue pun memutuskan untuk mengikutinya, walaupun telah dilarang oleh ira karna keadaan gue kemarin,tapi gue tetap memaksakan,toh,ini hanya perjalanan menyelusuri hutan,bukan naik gunung atau pun bukit,kami pun di bagi kelompok dan siap memulai perjalanan,gue berjalan bersama ira dengan canda yang mewarnai perjalananku,
"ra,,,gue kebelet nih".kataku pada ira
"pipis???aduh sil,ada-ada aja deh loeitu,yaudah ayo kita cari tempat yang tepat’’.gue mengikuti ira
"ra,,kayaknya itu tempat yang tepat deh,gue kesana dulu ya".kataku meniggalkan ira,satelah gue buang air kecil gue melihat kupu-kupu yang amat cantik,inginnya gue tangkap tapi susah banget,gue ikuti bis itu hingga dia terbang jauh meninggalkan gue
"hey kupu yang cantik mau kemana ,,,,hhuh".kataku kesal,saat gue melihat sekeliling gue gue baru sadar jika gue telah jauh meninggalkan tempat perkemahan dan ira.
"gue dimana ini,ira,,,ira,gue dimana,ira".teriakku panik’’ira,,,ira tolong gue loe dimana?’’.tempat ini begitu asing di mataku,gue mencoba lari kesana kenari mencari jalan keluar tapi gue malah semakin jauh memasuki hutan,hari pun tampak mulai gelap,itu menambah ketakutanku, ’’tolong,,,tolong’’teriak gue terus meminta pertolongan,
"sesil,,,".panggi seseorang menghampiriku,gue langsung memeluknya karna reflek,saat gue menyadari bahwa itu revan gue langsung melepaskan pelukan gue
"revan gue,,".
"ayo ikut gue,kita harus segera keluar dari sini sebelum hari semakin gelap’’.ajaknya,tapi gue diam membisu,"ayo,,,".di amenarik tanganku,hampir satu jam kita jalan mencari jalan keluar tapi,tak ada titik terang sedikitpun,saat kami jalan revan terpeleset ke jurang dan kakinya luka parah.
"revan pegang tangan gue".gue meraih tangan revan dan berusaha sekuat tenaga untuk mengangkat revan’’loe nggak apa-apa kan,ya alloh,,,kaki loe’’.gue segera membalut kakinya yang berdarah dengan jacket gue.
"buat apa loe peduli sama gue,padahal slama ini gue slalu jahat sama loe".
"tapi kan itu juga gara-gara gue sil".
"tapi loe kaya gini juga gara-gara gue,loe nolongin gue".kataku,kita pun saling diam membisu.gue lihat bulan dan bintang memancarkan sinarnya yang terang,
"maafin gue".suara revan menghentikan keheningan ini
"buat apa?".tanya gue terus mengarahkan pandangan ke langit
"gue sadar,ini semua berawal semenjak kita putusin hubungan kita setahun yang lalu,kita jadi saling benci,musuhan dan tak pernah akur".kenangnya,ya,,,gue memang pernah pacaran sama dia saat gue dan dia kelas satu SMA,tapi gue memutuskan mengakhiri hubungan ini karna dia slalu nganggap gue anak kecil.
"ada kunang-kunang’.kataku beranjak dan mendekati kunang-kunang itu
"gue nglakuin semua itu karna gue sayang sama loe sil,gue pengen loe sembuh dari trauma loe itu,gue pengen loe bisa mandiri sil".katanya,gue masih terdiam,dia pun mendekatiku’’jujur gue masih sayang sama loe,kunang-kunang ini yang akan jadi saksi hubungan kita".katanya
"maksud loe".
"gue pengen kita,,lupain permusuhan kita dan kita,,,".
"kita,,????,".sela gue
"kita balikan sil,,,".kata dia memegang tanganku,gue masih terdiam"’sil,,".
"gue,,,,gue,"kataku melepaskan tangannya
"gue tau nggak mudah buat loe nglupain apa yang telah gue lakuin ke loe,tapi jujur gue masih sayang sama loe",yakinnya
"hmmm,,,maafin gue van,,,gue,,gue,nggak bisa".jawabku,dia hanya terdiam
"gue nggak bisa nolak jika harus berhenti musuhan dengan loe",lanjutku
"jadi,,,".tanyanya menatap mataku dengan tajam
"iya",jawabku dengan yakin,revan langsung memelukku
"makasih sil makasih,,,gue sayang sama loe".
"gue juga sayang sama loe van".kita berpelukan di antara kunang-kunang yang berterbangan dengan bahagianya,sebahagia hatiku saat ini.
"revan,,,sesil".terdengar teriakan anak-anak yang mencari kami,gue dan revan segera mendekati sumber suara itu dan memberi salam perpisahan kepada kunang-kunang tadi,,,,,dan saat gue sudah berkumpul dengan yang lainnya,ira membisikkan sesuatu padaku,diabilang jika revan bela-belain masuk hutan sendirian hanya untuk mencari gue,setelah dia tau dari ira kalau gue tersesat di hutan,,,,oooo so sweet,,,makasih revan.kami pun menuju tempat perkemahan untuk memulihkan tenaga karna besok akan kembali ke Jakarta,,,,gue tak pernah menyesal jika gue harus mengikuti perkemahan ini,justru gue akan sangat menyesal jika gue tak mengikuti perkemahan ini,trimakasih van,loe yang udah bikin gue menghilangkan rasa trauma dan sifat manja gue ini,,,,,,,,,,
I WILL ALWAYS LOVE YOU,NOW AND FOR 4EVER,REVAN,,,DON’T GO ANYWHERE,,,,,,,
Baca juga Cerpen Cinta yang lainnya.
0 comments:
Post a Comment