AKHIRNYA KITA BERTEMU LAGI
Cerpen Najmaturrahmi
Suasana sore kali ini benar-benar berbeda dari hari yang lalu. Angin berhembus semilir lembut. Langit masih tampak cerah. Kemudian gue membuka kotak musik . kotak musik ini membuatku terus teringat pada teman kecil gue, caca. Caca adalah teman semasa kecil gue yang imut, baik, dan lucu. Rumah gue berada disamping rumah Caca. karena itulah gue dan caca menjadi sangat akrab. caca suka memanggil gue tio, padahal teman-teman gue dan keluarga gue memanggil gue dimas.katanya sich supaya caca gak bingung ,karena teman-teman caca banyak yang namanya dimas.kenangan yang paling gue ingat adalah ketika gue sedang bermain bersama Caca di halaman rumahnya yang sangat luas. gue mengajaknya main layang-layang. Awalnya caca menolak ajakan gue, tapi gue memaksanya dan akhirnya caca mau bermain layang-layang. Setelah itu, caca mengajak gue untuk bermain ayunan dihalaman rumah gue. gue menurutinya. 3 jam kemudian , gue melihat sebuah mobil berhenti di depan rumah gue. Ku lihat orangtua gue sedang mengangkut barang yang ada dirumah. Gue heran melihat hal itu,kemudian gue bertanya pada ibu
“ ibu.. kenapa lemari dan barang lainnya di masukkan ke mobil itu ??”
“ dimas sayang, kita kan mau pindah hari ini. Oh iya.. kamu sudah pamitan sama caca??”
“ belum bu, tapi dimas dak mau pindah. Kasihan sama caca. Caca pasti sedih ,bu.”
“ ibu.. kenapa lemari dan barang lainnya di masukkan ke mobil itu ??”
“ dimas sayang, kita kan mau pindah hari ini. Oh iya.. kamu sudah pamitan sama caca??”
“ belum bu, tapi dimas dak mau pindah. Kasihan sama caca. Caca pasti sedih ,bu.”
Ibu kemudian terdiam dan masuk ke dalam rumah. Ibu tak menyahutiku. Kemudian aku mendekati caca.
“ caca.. tio hari ini akan pindah ke bandung. “
“ tio jangan pergi ya. Caca gak ada teman main seperti tio”
“ caca jangan sedih ya. gelang dan pistol air ini untuk caca ,mereka akan selalu menemani caca .tio janji akan selalu kirim surat setiap minggu.
“ tio, tunggu disini bentar ya…. caca mau mengambil sesuatu”
Caca masuk ke dalam rumahnya yang jaraknya sangat dekat dengan rumahku . beberapa menit kemudian caca keluar dari rumahnya sambil membawa kotak music.
“ ini untuk tio. Jadi tio gak lupa sama caca”. caca memberi gue kotak musik . gue buka kotak music itu, kemudian terdengar alunan music yang indah.
“ tio suka kan??”
“ iya caca. terima kasih ya. sekarang tio pergi dulu. Ingat ya caca, caca gak boleh sedih. Caca harus yakin kita akan bertemu lagi “. Setelah itu gue masuk ke dalam mobil. Ketika mobil gue mulai berjalan dan semakin jauh dari caca. gue melihat caca menangis.
sudah 2 minggu caca tak pernah balas surat yang gue kirim padanya. Gue jadi khawatir dengan caca. gue juga kangen sama dia. hanya dengan kotak music lah yang bisa menghilangkan rasa rindu gue pada caca. gue hanya berharap , dimanapun caca berada, caca selalu dilindungi oleh tuhan.
Lamunan gue buyar ketika sahabat gue, Daniel menepuk pundak gue .
“ bro..”
“ oh eh… kapan lo ada disini.”
“ udah 15 menit yang lalu … eh ngapain sich lo dari tadi terus memandangi kotak musik itu” kata Daniel.
“ gue teringat caca bro”
“ caca lagi,caca lagi.sampai kapan sich elo terus mikirin caca. daripada elo disini dan melamun terus mendingan elo ikut gue ke café aja”
“ males gue.. “
“ ayolah bro, ntar kalau elo terus menerus mikirin caca ,elo bisa stres “
“ ya udah dech. Gue ambil kunci motor gue .”
“ gak perlu. Elo sama gue aja”.
***
Beberapa menit kemudian , gue dan Daniel duduk di sebuah café. Gue dan Daniel memesan makanan. Sambil menunggu makanan datang, gue membuka kotak musik lagi . Daniel ,sahabat gue lagi dan lagi protes dan heran melihat gue.
“ loe bawa kotak music itu lagi. Ngapain sich loe bawa tuh kotak music”
Gue gak perduli dengan Daniel, gue terus dan terus mendengarkan alunan music . Daniel yang tau gue gak perduli kan dia dari tadi, Daniel akhirnya berhenti bicara. Dua puluh menit kemudian ,makanan yang kami pesan akhirnya datang juga. Baru saja makanan gue mau gue makan, tiba- tiba gue ingin ke toilet.. dengan terburu-buru gue ke toilet, karena gue terburu-buru, gue menabrak seorang cewek. Cewek yang gue tabrak sangat marah sama gue karena minumannya jatuh dan bajunya basah.
“ OMG !! kalau jalan pake mata dong.. percuma aja wajah loe ganteng tapi loe buta”
“ sorry ya.. gue gak sengaja, gue lagi terburu-buru . “
“ gila loe. Baju gue jadi basah.. “
“ ica, dia itu udah minta maaf, udahlah maaafin aja..”
“ apa?!! Gue maafin dia?? Ihh… gak bakalan gue maafin. Loe kan tau, baju gue ini baru aja gue beli kemarin sama loe, sekarang baju gue ini basah dan kotor gara-gara dia. ”.
Sambil memegang perut gue, gue memberikan sapu tangan gue ke dia. Dan gue langsung pergi karena gue bener- bener gak bisa lama disini. kemudian cewek itu marah-marah dan teriak –teriak memanggil gue. Tapi gue gak perduli. Gue tetap berjalan menuju toilet.
***
Setelah sekian lama gue menunggu balasan surat darinya.akhirnya surat gue dibalas juga sama caca dan sore ini caca mengajak gue ketemuan di taman.. hati gue sungguh senang karena akan bertemu dengan caca dan rasa rinduku akan hilang sama dia. gue sudah bersiap –siap untuk pergi ke taman. Gue ambil kunci motor dan jaket gue. Kemudia gue pergi ke taman.
Sesampainya di taman ,gue tak menemukan caca. caca bilang dia sore ini akan menunggu gue di tempat yang biasa kami bermain. gue menunggunya sudah satu setengah jam. Tapi gue tetap terus menunggu nya.waktu sudah menunjukkan pukul 17.30 tapi caca belum juga datang. Gue lama kelamaan bosan dan lapar juga berada diisini. Kemudian gue pergi mencari makanan.setelah gue udah beli makanan , gue kembali ke tempat yang tadi. Ketika gue mau duduk. Gue melihat sebuah kalung ada diatas kursi taman. Gue kaget ketika melihat kalung ini. Bukannya ini kalung caca ?? berarti tadi dia ada disini dong. Gumamku dalam hati kemudian aku keliling taman mencari caca tapi gue gak berhasil menemukan caca. Gue yakin banget kalau kalung ini milik caca. karena kalung ini ada foto bu tini, ibunya caca. kemudian gue memutuskan untuk pulang saja dan menyimpan kalung ini.
***
Keesokan harinya. Gue lagi malas mau mengikuti pelajaran kimia, gue mengajak Daniel untuk pergi ke kantin. Ketika aku duduk dikantin, gue menemukan sebuah gelang di atas meja kantin. Kemudian gue mengambilnya dan gue heran melihat gelang ini.gelang ini bukannya punya caca. Kalaupun gelang ini punya caca berarti dia sekolah disini. Gumamku dalam hati. Lebih baik gue tanya sama daniel aja.
“ ini gelang siapa ya?? “
“ ini kan gelangnya caca, teman adik gue.”
“ caca??”
“ iya caca yang anak baru itu, namanya sich ica tapi adik gue memanggil nya caca.”
Mungkinkah caca yang punya gelang ini adalah caca yang gue cari??.gumam gue dalam hati.
“ sekarang temenin gue ke kelas adek loe”
“ mau ngapain ??”
Gue tak menyahuti pertanyaan daniel , gue langsung menarik tangan daniel yang lagi makan. Daniel kaget dan marah sama gue, tapi gue gak perduli. ketika gue dan Daniel sudah dekat dengan kelas adik nya Daniel, silvi. Kami bertemu dengan silvi.
“ kok kalian ada disini??? bukannya kalian ada kelas kimia”Tanya silvi
“ kakak sich Cuma diajak sama dimas untuk dak ikut kelas kimia”
“ silvi, caca ada gak di kelas??”.
“ caca lagi sakit kak “
“ sakit?? Sakit apa dia??”
“ gak tau . tadi dia pingsan kak.. trus teman-teman bawa dia ke uks. Karena gak sadar-sadar juga, caca dianterin pulang sama guru”
“ elo punya foto caca gak waktu dia berumur 8 tahun. Kakak mau lihat fotonya”
“ ada . “.silvi mengeluarkan foto dari dompetnya. Ku lihat foto itu , dan yang ku lihat ini adalah foto kami bertiga bersama caca dan vivi.
“ ini kan caca sama vivi??”
“ iya kak. Kok kakak kenal dengan vivi??”
“ tentu saja kenal. Vivi teman kakak dulu dan yang ini kakak waktu masih berumur 9 tahun”
“ jadi kak dimas itu tio??”
“ elo vivi ya??”
“ iya kak , aku vivi. Berarti kakak yang namanya tio??”
“ iya vi. gue tio. Hmm.. nanti sore ke rumah caca yuk.
“ sip kak.
Hari ini gue lagi senang banget karena gue akan bertemu dengan caca. gue udah kangen banget sama caca.. sepertinya rasa rindu gue akan hilang. Gue pergi ke rumah caca dengan silvi. 15 menit kemudian, kami sudah sampai di rumah caca. rumah caca lebih bagus dari rumahnya yang dulu. Kemudian gue mengetuk pintu rumahnya caca. awalnya tak ada yang merespon tapi setelah gue ulangi akhirnya ada yang membuka pintu. Ternyata yang membuka pintu itu si caca.
“ eh… ngapain elo berdua ke sini??” kata silvi.
“ caca, kak dimas mau ngomong berdua sama kamu.
“ gak ah..”
“ ayolah ca, sebentar aja” pinta silvi.
Caca akhirnya mau dan gue mengajak caca ke sebuah pondok di halaman rumahnya.awalnya kami saling terdiam membisu namun gue yang mulai duluan ngomong.”
“ caca, elo masih ingat gak sama ini.” Gue mengeluarkan gelang dan kotak music.
“ ini kan gelang gue yang hilang dan hmm.. kotak music ini kan punya gue juga yang gue berikan kepada tio.kok bisa ada ditangan elo. ”
“ ya bisa lah.. gue itu tio”
“ emangnya elo punya bukti kalau elo itu tio”.
“ iya. Tunggu sebentar disini” kemudian gue pergi meninggalkan caca sebentar dan mengambil surat-surat dan kalung di dalam tas gue. Gue menunjukkan semua surat-surat dari dia kepada caca. awalnya caca gak percaya tapi caca akhirnya percaya sama gue kalau gue ini tio.
“ jadi, elo itu tio??”
“ iya gue tio. “
Kemudian caca menangis dan memeluk gue. sungguh betapa bahagianya gue saat ini. Gue dipertemukan kembali setelah sekian lama gue berpisah dengan nya bertahun-tahun. Silvi yang melihat kami bertemu kembali menjadi senang dan ikut terharu. Keesokan harinya gue mengajak caca pergi ke pantai. Gue ingin mengenang masa kecil gue lagi bersamanya. Sesampainya di sana. Gue dan caca jalan-jalan disekitar pantai. beberapa menit kemudian , gue mengajaknya makan di sebuah café yang tak jauh dari pantai. ketika di café, ada seoarng penjual bunga menawarkan bunga.
“ permisi mas.. mas mau beli bunga saya??”
“ ada bunga mawar putih gak ??
“ ada mas.. ini dia”
“ berapa ??”
“ 10.000 mas”. Kemudian gue membeli mawar putih . gue berdiri dan gue mengajak dia untuk berdiri juga. Gue mengungkapkan isi hati gue kepadanya dan memberinya bunga mawar putih ini.
“ caca, meskipun selama ini kita berkomunikasi lewat surat tapi entah mengapa gue jadi suka dan sayang sama elo. Gue selalu bahagia ketika menerima surat elo. Elo juga selalu ada difikiran gue. dan mawar ini sebagai tanda rasa sayang gue ini. Terimalah bunga mawar putih ini”.kata gue. gue memberikan mawar ini padanya. Dia tersenyum dan menganggukkan kepala sebagai tanda iya..Kemudian gue meminjam gitar seseorang di belakang gue dan gue menyanyikan sebuah lagu untuknya. Setelah gue selesai menyanyi. Semua orang yang melihat kejadian ini bertepuk tangan .
^_^ The End...^_^
“ caca.. tio hari ini akan pindah ke bandung. “
“ tio jangan pergi ya. Caca gak ada teman main seperti tio”
“ caca jangan sedih ya. gelang dan pistol air ini untuk caca ,mereka akan selalu menemani caca .tio janji akan selalu kirim surat setiap minggu.
“ tio, tunggu disini bentar ya…. caca mau mengambil sesuatu”
Caca masuk ke dalam rumahnya yang jaraknya sangat dekat dengan rumahku . beberapa menit kemudian caca keluar dari rumahnya sambil membawa kotak music.
“ ini untuk tio. Jadi tio gak lupa sama caca”. caca memberi gue kotak musik . gue buka kotak music itu, kemudian terdengar alunan music yang indah.
“ tio suka kan??”
“ iya caca. terima kasih ya. sekarang tio pergi dulu. Ingat ya caca, caca gak boleh sedih. Caca harus yakin kita akan bertemu lagi “. Setelah itu gue masuk ke dalam mobil. Ketika mobil gue mulai berjalan dan semakin jauh dari caca. gue melihat caca menangis.
sudah 2 minggu caca tak pernah balas surat yang gue kirim padanya. Gue jadi khawatir dengan caca. gue juga kangen sama dia. hanya dengan kotak music lah yang bisa menghilangkan rasa rindu gue pada caca. gue hanya berharap , dimanapun caca berada, caca selalu dilindungi oleh tuhan.
Lamunan gue buyar ketika sahabat gue, Daniel menepuk pundak gue .
“ bro..”
“ oh eh… kapan lo ada disini.”
“ udah 15 menit yang lalu … eh ngapain sich lo dari tadi terus memandangi kotak musik itu” kata Daniel.
“ gue teringat caca bro”
“ caca lagi,caca lagi.sampai kapan sich elo terus mikirin caca. daripada elo disini dan melamun terus mendingan elo ikut gue ke café aja”
“ males gue.. “
“ ayolah bro, ntar kalau elo terus menerus mikirin caca ,elo bisa stres “
“ ya udah dech. Gue ambil kunci motor gue .”
“ gak perlu. Elo sama gue aja”.
***
Beberapa menit kemudian , gue dan Daniel duduk di sebuah café. Gue dan Daniel memesan makanan. Sambil menunggu makanan datang, gue membuka kotak musik lagi . Daniel ,sahabat gue lagi dan lagi protes dan heran melihat gue.
“ loe bawa kotak music itu lagi. Ngapain sich loe bawa tuh kotak music”
Gue gak perduli dengan Daniel, gue terus dan terus mendengarkan alunan music . Daniel yang tau gue gak perduli kan dia dari tadi, Daniel akhirnya berhenti bicara. Dua puluh menit kemudian ,makanan yang kami pesan akhirnya datang juga. Baru saja makanan gue mau gue makan, tiba- tiba gue ingin ke toilet.. dengan terburu-buru gue ke toilet, karena gue terburu-buru, gue menabrak seorang cewek. Cewek yang gue tabrak sangat marah sama gue karena minumannya jatuh dan bajunya basah.
“ OMG !! kalau jalan pake mata dong.. percuma aja wajah loe ganteng tapi loe buta”
“ sorry ya.. gue gak sengaja, gue lagi terburu-buru . “
“ gila loe. Baju gue jadi basah.. “
“ ica, dia itu udah minta maaf, udahlah maaafin aja..”
“ apa?!! Gue maafin dia?? Ihh… gak bakalan gue maafin. Loe kan tau, baju gue ini baru aja gue beli kemarin sama loe, sekarang baju gue ini basah dan kotor gara-gara dia. ”.
Sambil memegang perut gue, gue memberikan sapu tangan gue ke dia. Dan gue langsung pergi karena gue bener- bener gak bisa lama disini. kemudian cewek itu marah-marah dan teriak –teriak memanggil gue. Tapi gue gak perduli. Gue tetap berjalan menuju toilet.
***
Setelah sekian lama gue menunggu balasan surat darinya.akhirnya surat gue dibalas juga sama caca dan sore ini caca mengajak gue ketemuan di taman.. hati gue sungguh senang karena akan bertemu dengan caca dan rasa rinduku akan hilang sama dia. gue sudah bersiap –siap untuk pergi ke taman. Gue ambil kunci motor dan jaket gue. Kemudia gue pergi ke taman.
Sesampainya di taman ,gue tak menemukan caca. caca bilang dia sore ini akan menunggu gue di tempat yang biasa kami bermain. gue menunggunya sudah satu setengah jam. Tapi gue tetap terus menunggu nya.waktu sudah menunjukkan pukul 17.30 tapi caca belum juga datang. Gue lama kelamaan bosan dan lapar juga berada diisini. Kemudian gue pergi mencari makanan.setelah gue udah beli makanan , gue kembali ke tempat yang tadi. Ketika gue mau duduk. Gue melihat sebuah kalung ada diatas kursi taman. Gue kaget ketika melihat kalung ini. Bukannya ini kalung caca ?? berarti tadi dia ada disini dong. Gumamku dalam hati kemudian aku keliling taman mencari caca tapi gue gak berhasil menemukan caca. Gue yakin banget kalau kalung ini milik caca. karena kalung ini ada foto bu tini, ibunya caca. kemudian gue memutuskan untuk pulang saja dan menyimpan kalung ini.
***
Keesokan harinya. Gue lagi malas mau mengikuti pelajaran kimia, gue mengajak Daniel untuk pergi ke kantin. Ketika aku duduk dikantin, gue menemukan sebuah gelang di atas meja kantin. Kemudian gue mengambilnya dan gue heran melihat gelang ini.gelang ini bukannya punya caca. Kalaupun gelang ini punya caca berarti dia sekolah disini. Gumamku dalam hati. Lebih baik gue tanya sama daniel aja.
“ ini gelang siapa ya?? “
“ ini kan gelangnya caca, teman adik gue.”
“ caca??”
“ iya caca yang anak baru itu, namanya sich ica tapi adik gue memanggil nya caca.”
Mungkinkah caca yang punya gelang ini adalah caca yang gue cari??.gumam gue dalam hati.
“ sekarang temenin gue ke kelas adek loe”
“ mau ngapain ??”
Gue tak menyahuti pertanyaan daniel , gue langsung menarik tangan daniel yang lagi makan. Daniel kaget dan marah sama gue, tapi gue gak perduli. ketika gue dan Daniel sudah dekat dengan kelas adik nya Daniel, silvi. Kami bertemu dengan silvi.
“ kok kalian ada disini??? bukannya kalian ada kelas kimia”Tanya silvi
“ kakak sich Cuma diajak sama dimas untuk dak ikut kelas kimia”
“ silvi, caca ada gak di kelas??”.
“ caca lagi sakit kak “
“ sakit?? Sakit apa dia??”
“ gak tau . tadi dia pingsan kak.. trus teman-teman bawa dia ke uks. Karena gak sadar-sadar juga, caca dianterin pulang sama guru”
“ elo punya foto caca gak waktu dia berumur 8 tahun. Kakak mau lihat fotonya”
“ ada . “.silvi mengeluarkan foto dari dompetnya. Ku lihat foto itu , dan yang ku lihat ini adalah foto kami bertiga bersama caca dan vivi.
“ ini kan caca sama vivi??”
“ iya kak. Kok kakak kenal dengan vivi??”
“ tentu saja kenal. Vivi teman kakak dulu dan yang ini kakak waktu masih berumur 9 tahun”
“ jadi kak dimas itu tio??”
“ elo vivi ya??”
“ iya kak , aku vivi. Berarti kakak yang namanya tio??”
“ iya vi. gue tio. Hmm.. nanti sore ke rumah caca yuk.
“ sip kak.
Hari ini gue lagi senang banget karena gue akan bertemu dengan caca. gue udah kangen banget sama caca.. sepertinya rasa rindu gue akan hilang. Gue pergi ke rumah caca dengan silvi. 15 menit kemudian, kami sudah sampai di rumah caca. rumah caca lebih bagus dari rumahnya yang dulu. Kemudian gue mengetuk pintu rumahnya caca. awalnya tak ada yang merespon tapi setelah gue ulangi akhirnya ada yang membuka pintu. Ternyata yang membuka pintu itu si caca.
“ eh… ngapain elo berdua ke sini??” kata silvi.
“ caca, kak dimas mau ngomong berdua sama kamu.
“ gak ah..”
“ ayolah ca, sebentar aja” pinta silvi.
Caca akhirnya mau dan gue mengajak caca ke sebuah pondok di halaman rumahnya.awalnya kami saling terdiam membisu namun gue yang mulai duluan ngomong.”
“ caca, elo masih ingat gak sama ini.” Gue mengeluarkan gelang dan kotak music.
“ ini kan gelang gue yang hilang dan hmm.. kotak music ini kan punya gue juga yang gue berikan kepada tio.kok bisa ada ditangan elo. ”
“ ya bisa lah.. gue itu tio”
“ emangnya elo punya bukti kalau elo itu tio”.
“ iya. Tunggu sebentar disini” kemudian gue pergi meninggalkan caca sebentar dan mengambil surat-surat dan kalung di dalam tas gue. Gue menunjukkan semua surat-surat dari dia kepada caca. awalnya caca gak percaya tapi caca akhirnya percaya sama gue kalau gue ini tio.
“ jadi, elo itu tio??”
“ iya gue tio. “
Kemudian caca menangis dan memeluk gue. sungguh betapa bahagianya gue saat ini. Gue dipertemukan kembali setelah sekian lama gue berpisah dengan nya bertahun-tahun. Silvi yang melihat kami bertemu kembali menjadi senang dan ikut terharu. Keesokan harinya gue mengajak caca pergi ke pantai. Gue ingin mengenang masa kecil gue lagi bersamanya. Sesampainya di sana. Gue dan caca jalan-jalan disekitar pantai. beberapa menit kemudian , gue mengajaknya makan di sebuah café yang tak jauh dari pantai. ketika di café, ada seoarng penjual bunga menawarkan bunga.
“ permisi mas.. mas mau beli bunga saya??”
“ ada bunga mawar putih gak ??
“ ada mas.. ini dia”
“ berapa ??”
“ 10.000 mas”. Kemudian gue membeli mawar putih . gue berdiri dan gue mengajak dia untuk berdiri juga. Gue mengungkapkan isi hati gue kepadanya dan memberinya bunga mawar putih ini.
“ caca, meskipun selama ini kita berkomunikasi lewat surat tapi entah mengapa gue jadi suka dan sayang sama elo. Gue selalu bahagia ketika menerima surat elo. Elo juga selalu ada difikiran gue. dan mawar ini sebagai tanda rasa sayang gue ini. Terimalah bunga mawar putih ini”.kata gue. gue memberikan mawar ini padanya. Dia tersenyum dan menganggukkan kepala sebagai tanda iya..Kemudian gue meminjam gitar seseorang di belakang gue dan gue menyanyikan sebuah lagu untuknya. Setelah gue selesai menyanyi. Semua orang yang melihat kejadian ini bertepuk tangan .
^_^ The End...^_^
PROFIL PENULIS
Namaku Najmaturrahmi
Fb : najma turrahmi
Sekolah : SMA Negeri 1 Singkawang
Hobi : Membuat Cerpen, Membaca Novel
Fb : najma turrahmi
Sekolah : SMA Negeri 1 Singkawang
Hobi : Membuat Cerpen, Membaca Novel
Baca juga Cerpen Cinta yang lainnya.
0 comments:
Post a Comment