BIARLAH WAKTU YANG BERBICARA
Cerpen Jordy Nanuru
Berawal dari facebook baruku, sepenggal lirik lagu dari grup band Gigi. Itulah awal perkenalanku dengan cowok berkulit putih, tubuhnya tinggi dan berhidung mancung itu. Dunia maya membuat aku dan dia semakin dekat, tak ku sangka dia menulis di kotak masuk facebook ‘’ boleh minta nomor hp ga ? ‘’ tanpa pikir panjang, ku tulis nomor hpku dan ku kirim ke Vian. Beberapa menit kemudian, suara ponselku berbunyi. Ku masukkan tanganku ke dalam saku celana untuk mengambil ponselku. Ternyata sebuah pesan singkat dari nomor yang tak ku kenal. Ku baca sms itu, dan ternyata isi pesannya : ini Vian, di save nomor ini yah ? lalu kemudian ku balas pesan darinya. Waktu terus berlalu, entahlah aku juga lupa .. hehehe .. mungkin seminggu lebih aku berkomunikasi dengan Vian lewat handphone. Bentuk perhatian ia berikan padaku, sehingga membuat hatiku luluh dan wajahnya selalu terbayang dalam pikiranku. Aku mulai merasakan yang namanya jatuh cinta.
Kamis malam tanggal 8 februari, Ketika aku sedang santai di ruang nonton, kring ... kring ... kring ... bunyi ponselku. Aku segera mengambil ponsel yang ada di atas meja dan ternyata ,,, sebuah panggilan masuk dari Vian. dengan malu-malu, ku terima telepon darinya. Dalam percakapan Ku dengan Vian , tiba-tiba dia berkata : aku suka kamu , ada pendaftaran jadi pacar kamu ga ? .. aku tertawa kecil, tetapi dalam hatiku sangat senang. Kemudian ku jawab : ia, ada pendaftaran.
***
Sebulan 26 hari kemudian, tanpa ku ketahui kesalahanku, Vian tiba-tiba memutuskan hubungan kami. aku cuma bisa menerima keputusannya. Keesokan harinya, aku sedang duduk dan tiba-tiba suara posel ku berbunyi, sebuah pesan masuk dari Vian yang isinya kata-kata maaf karena kemarin telah melakukan suatu hal yang membuat hubungan kami berakhir dengan kata PUTUS. Aku pun menerimanya kembali, karena aku masih mencintainya. Kami pun menjalin hubungan kembali. Tapi ... 12 hari kemudian, aku mendengar berita dari sahabatku,Lia bahwa ternyata selama ini Vian tidak hanya menjalin hubungan denganku, tetapi dia juga berpacaran dengan sahabat kecilku yaitu Cindy. Betapa hancurnya hatiku, aku merasa tak sanggup untuk menjalani hidup ini. Hatiku hancur berkeping-keping, dalam hatiku. ‘’mengapa 2 orang yang sangat ku sayangi mengkhianati aku ? mengapa pacarku harus selingkuh dengan sahabatku sendiri ? ’’. aku masuk ke kamar, tanpa ada yang tahu, aku mulai menangis untuk mengeluarkan semua yang ada dalam batinku.
***
Kring... kring... kring... vian menelponku, aku rasanya tak mau peduli dengan bunyi ponselku yang terus bunyi itu. Dengan terpaksa aku pun mengangkatnya.
‘’Hallo, ada apa ?’’
‘’Kok jawabnya gitu?’’ tanya Vian karena tak biasanya aku seperti itu.
‘’Jawab saja sendiri pertanyaan itu’’ pintaku yang tak mau basa-basi dengannya.
‘’ada apa sih, sayang’’ tanya Vian padaku.
‘’sekarang jawab jujur, selain aku, kamu pacaran dengan siapa ?’’
‘’ga ada kok. Cuma sayang saja’’ jawab si playboy itu.
‘’oh yah ? masa sih ! lalu cindy apa ?’’
‘’ jadi kamu usah tahu semuanya ? ya udah, lalu skarang kamu mau apa ? mau putus ?’’ jawabnya tanpa ada rasa bersalah.
‘’ ok , kalo begitu sekarang kita PUTUS. Mungkin itu kata yang sangat cocok untuk seorang pengkhianat.’’
‘’ ok ‘’ ujarnya.
***
Sebulan 26 hari kemudian, tanpa ku ketahui kesalahanku, Vian tiba-tiba memutuskan hubungan kami. aku cuma bisa menerima keputusannya. Keesokan harinya, aku sedang duduk dan tiba-tiba suara posel ku berbunyi, sebuah pesan masuk dari Vian yang isinya kata-kata maaf karena kemarin telah melakukan suatu hal yang membuat hubungan kami berakhir dengan kata PUTUS. Aku pun menerimanya kembali, karena aku masih mencintainya. Kami pun menjalin hubungan kembali. Tapi ... 12 hari kemudian, aku mendengar berita dari sahabatku,Lia bahwa ternyata selama ini Vian tidak hanya menjalin hubungan denganku, tetapi dia juga berpacaran dengan sahabat kecilku yaitu Cindy. Betapa hancurnya hatiku, aku merasa tak sanggup untuk menjalani hidup ini. Hatiku hancur berkeping-keping, dalam hatiku. ‘’mengapa 2 orang yang sangat ku sayangi mengkhianati aku ? mengapa pacarku harus selingkuh dengan sahabatku sendiri ? ’’. aku masuk ke kamar, tanpa ada yang tahu, aku mulai menangis untuk mengeluarkan semua yang ada dalam batinku.
***
Kring... kring... kring... vian menelponku, aku rasanya tak mau peduli dengan bunyi ponselku yang terus bunyi itu. Dengan terpaksa aku pun mengangkatnya.
‘’Hallo, ada apa ?’’
‘’Kok jawabnya gitu?’’ tanya Vian karena tak biasanya aku seperti itu.
‘’Jawab saja sendiri pertanyaan itu’’ pintaku yang tak mau basa-basi dengannya.
‘’ada apa sih, sayang’’ tanya Vian padaku.
‘’sekarang jawab jujur, selain aku, kamu pacaran dengan siapa ?’’
‘’ga ada kok. Cuma sayang saja’’ jawab si playboy itu.
‘’oh yah ? masa sih ! lalu cindy apa ?’’
‘’ jadi kamu usah tahu semuanya ? ya udah, lalu skarang kamu mau apa ? mau putus ?’’ jawabnya tanpa ada rasa bersalah.
‘’ ok , kalo begitu sekarang kita PUTUS. Mungkin itu kata yang sangat cocok untuk seorang pengkhianat.’’
‘’ ok ‘’ ujarnya.
Segera aku mematikan telepon. Dasar PLAYBOY cap kucing, mukanya manis dan polos. Eh ga tahunya bisa garong juga. Hatiku saat itu tak menentu, PR ku yang menumpuk tak mampu ku kerjakan. Aku malas melakukan semua hal saat itu. Rasanya aku ingin tidur dan tak bangun lagi. Tapi kemudian ku berpikir, mengapa aku harus menangisi orang seperti itu, jika memang dia untukku, dia akan kembali menjadi milikku. Tapi jika tidak, dia tak akan pernah kembali lagi. Biarlah waktu yang menjawab semuanya. Kini aku mencoba untuk membuka hatiku kembali pada orang yang pantas mendapatkan cintaku dan tulus mencintaiku tanpa ada kebohongan. Tak selamanya cinta itu indah karena dalam bercinta ada liku-liku yang pahit. Itulah selalu yang aku rasakan saat aku berpacaran.
***
The End ***
Baca Juga Cerpen Cinta yang lainnya.
0 comments:
Post a Comment