COWOK BERBAJU KUNING
Cerpen Awliya
Di sekolah, dari masuk sampai pulang, semuanya tanpa henti membicarakan pertandingan basket. Ada yang sudah siapin yel-yel, atribut, kostum, dan yang lainnya. Maklum, tim basket Putra dan Putri SMA 1 sanggau masuk final lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. Bukan tim basket saja yang sibuk, para penonton juga sibuk, termasuk Niken cs pada sibuk mempersiapkan atribut untuk menonton nanti sore.
"Teman-teman……., nanti sore kita menggunakan baju warna apa ni. . . ?" Teriak Niken kepada teman-teman sekelasnya.
"Hitam saja." Jawab teman sekelasnya serentak.
"Oke deh kalau begitu, eeh…. Jangan lupa bawa botol di isi kerikil ya!" Teriak Niken kembali.
"Oke oke." Jawab teman-temanya.
Lova yang dari tadi menutupi telinganya karena tidak tahan mendengar teriakan Niken angkat bicara setelah Niken selesai berteriak.
"Kenapa sih Nik harus teriak-teriak? telinga aku sakit mendengarnya." Tanya Lova dengan muka cemberut.
"Ya ampun, kalau aku tadi tidak teriak-teriak mereka tidak mendengar Lova sayang."
"Tapi telinga aku sakit mendengarnya."
"Oke oke aku janji tidak akan seperti itu lagi, nanti sore nonton ya!"
"Iya."
"Ya sudah, sampai ketemu nanti sore ya!" Niken keluar sambil melambaikan tangannya.
****
Di lapangan basket sudah ramai penonton. Lova langsung jalan ke tribun. Di tribun Lova lansung menghampiri teman-temannya.
"Hai. . . hai . . ." Sapa Lova kepada teman-temannya.
"Kenapa datang terlambat?" Tanya Niken.
"Hehehe, aku tadi ketiduran."
Lagi asyik-asyik nonton pertandingan, tidak tahu kenapa mata Lova melirik kearah bangku cadangan tim basket SMA 1 sanggau. Di sana Lova melihat ada seorang cowok berbaju kuning. Baru pertama melihat Lova langsung terpesona dan Lova menjadi tidak konsentrasi menonton pertandingan, ia malah sering melihat kearah bangku cadangan SMA 1 sanggau.
Selesai pertandingan Lova masih kepikiran si cowok berbaju kuning di bangku cadangan SMA 1 sanggau yang tadi sore ia lihat.
****
Di sekolah pada sibuk membicarakan hasil pertandingan basket kemaren sore yang di menangkan SMA 1 sanggau, ada juga yang membicarakan cowok yang mereka lihat di lapangan kemaren sore. Lova langsung menuju kumpulan teman-temannya. Sambil ia masih memikirkan cowok berbaju kuning yang ia lihat di lapangan basket kemaren.
"Eh. . . . siapa ya nama cowok kemaren?" Tanya Yanti.
"Yang mana?" Tanya Tri.
"Ih. . . yang kemaren mengenakan baju berwarna kuning." Jawab Yanti.
"oh. . . namanya Jo In-ho."
Setelah beberapa detik Lova baru teringat dengan si cowok berbaju kuning yang kemaren ia lihat di lapangan basket.
"Eh . . . eh . . . siapa tadi namanya?" Tanya Lova.
"Nama siapa?" Tanya temannya heran.
"si cowok berbaju kuning."
"Jo In-ho."
"anak mana dia? Cakep ya."
"tidak tahu." Jawab teman-temannya.
"cari tahu untuk aku dong!" bujuk Lova kepada teman-temannya. Dan akhirnya teman-temannya setuju.
"Teman-teman……., nanti sore kita menggunakan baju warna apa ni. . . ?" Teriak Niken kepada teman-teman sekelasnya.
"Hitam saja." Jawab teman sekelasnya serentak.
"Oke deh kalau begitu, eeh…. Jangan lupa bawa botol di isi kerikil ya!" Teriak Niken kembali.
"Oke oke." Jawab teman-temanya.
Lova yang dari tadi menutupi telinganya karena tidak tahan mendengar teriakan Niken angkat bicara setelah Niken selesai berteriak.
"Kenapa sih Nik harus teriak-teriak? telinga aku sakit mendengarnya." Tanya Lova dengan muka cemberut.
"Ya ampun, kalau aku tadi tidak teriak-teriak mereka tidak mendengar Lova sayang."
"Tapi telinga aku sakit mendengarnya."
"Oke oke aku janji tidak akan seperti itu lagi, nanti sore nonton ya!"
"Iya."
"Ya sudah, sampai ketemu nanti sore ya!" Niken keluar sambil melambaikan tangannya.
****
Di lapangan basket sudah ramai penonton. Lova langsung jalan ke tribun. Di tribun Lova lansung menghampiri teman-temannya.
"Hai. . . hai . . ." Sapa Lova kepada teman-temannya.
"Kenapa datang terlambat?" Tanya Niken.
"Hehehe, aku tadi ketiduran."
Lagi asyik-asyik nonton pertandingan, tidak tahu kenapa mata Lova melirik kearah bangku cadangan tim basket SMA 1 sanggau. Di sana Lova melihat ada seorang cowok berbaju kuning. Baru pertama melihat Lova langsung terpesona dan Lova menjadi tidak konsentrasi menonton pertandingan, ia malah sering melihat kearah bangku cadangan SMA 1 sanggau.
Selesai pertandingan Lova masih kepikiran si cowok berbaju kuning di bangku cadangan SMA 1 sanggau yang tadi sore ia lihat.
****
Di sekolah pada sibuk membicarakan hasil pertandingan basket kemaren sore yang di menangkan SMA 1 sanggau, ada juga yang membicarakan cowok yang mereka lihat di lapangan kemaren sore. Lova langsung menuju kumpulan teman-temannya. Sambil ia masih memikirkan cowok berbaju kuning yang ia lihat di lapangan basket kemaren.
"Eh. . . . siapa ya nama cowok kemaren?" Tanya Yanti.
"Yang mana?" Tanya Tri.
"Ih. . . yang kemaren mengenakan baju berwarna kuning." Jawab Yanti.
"oh. . . namanya Jo In-ho."
Setelah beberapa detik Lova baru teringat dengan si cowok berbaju kuning yang kemaren ia lihat di lapangan basket.
"Eh . . . eh . . . siapa tadi namanya?" Tanya Lova.
"Nama siapa?" Tanya temannya heran.
"si cowok berbaju kuning."
"Jo In-ho."
"anak mana dia? Cakep ya."
"tidak tahu." Jawab teman-temannya.
"cari tahu untuk aku dong!" bujuk Lova kepada teman-temannya. Dan akhirnya teman-temannya setuju.
****
Dengan susah payah akhirnya dapat juga nomor handphone si cowok berbaju kuning. Dapat nomornya dari teman Lova. kurang lebih sudah dua minggu mereka sms-an tapi belum ketemuan. Pas lagi asyik-asyik sms-an dengan si cowok berbaju kuning, tiba-tiba ada nomor baru miscall-miscall tidak jelas, setiap lova mengangkatnya selalu dimatikan oleh yang punya nomor. Saking jengkelnya sama yang punya nomor baru tersebut, akhirnya Lova mengirimkan sms kepada nomor baru tersebut.
Dengan susah payah akhirnya dapat juga nomor handphone si cowok berbaju kuning. Dapat nomornya dari teman Lova. kurang lebih sudah dua minggu mereka sms-an tapi belum ketemuan. Pas lagi asyik-asyik sms-an dengan si cowok berbaju kuning, tiba-tiba ada nomor baru miscall-miscall tidak jelas, setiap lova mengangkatnya selalu dimatikan oleh yang punya nomor. Saking jengkelnya sama yang punya nomor baru tersebut, akhirnya Lova mengirimkan sms kepada nomor baru tersebut.
Sent:
Heh! Dari tadi gangguin orang saja, miscall-miscall tidak jelas. Ini siapa?
Sambil menunggu balasan sms dari nomor baru tersebut, Lova lanjutin sms dengan Jo In-ho (cowok berbaju kuning) hhe.
Sekitar lima menit berlalu sms baru masuk, setelah Lova buka ternyata balasan dari nomor baru yang tadi.
08525253xxxx:
Maaf, aku tidak bermksud menggangu kamu. Ini Lova ya?’’
Lalu sms tersebut Lova balas.
Sent:
Tidak bermaksud menganggu gimana? Jelas-jelas dari tadi kamu miscall-miscall aku.
Iya aku Lova, kamu mau apa?’’
Sms baru masuk.
08525253xxxx:
Galak benget sih kamu. Kenalin nama aku Danny. Hehe
Aku melihat kamu ketika kamu menonton pertandingan basket.
Habis baca sms tersebut Lova tidak membalas kembali sms tersebut. Ia langsung kekamar mandi, cuci muka kemudian ia tidur.
****
Disekolah teman Lova ada rencana ingin ngumpul bareng nanti sore di café, karena sudah lama tidak ngumpul bareng lagi. Akhirnya mereka sepakat ingin ngumpul bareng di ‘’café cinte’’ pukul 16:00 wib.
Lagi asyik-asyik berbincang-bincang, tiba-tiba Yanti berkata.
"eh. . . eh . . . coba kalian menoleh kekanan, ada cowok melihat kearah kita dari tadi sambil senyum-senyum tidak jelas." Lalu mereka menoleh kearah kanan dan si cowok tersebut masih senyum-senyum tidak jelas.
"ih aneh banget ya cowok itu, ilfil deh melihatnya." Bisik Niken dengan mimik muka yang tidak bisa di jelaskan.
"iya, tidak jelas." Dukung Lova.
Lalu mereka tertawa terbahak-bahak bersama.
****
Di rumah ketika Lova sedang menonton Tv, ada sms baru masuk.
-si baju kuning-
Hai, kamu lagi apa?
Lova yang sedang membaca sms tersebut senyum-senyum sendiri, lalu ia membalas sms si baju kuning tersebut.
Sent:
Lagi menonton Tv, kamu lagi apa?
Sekitar lima menit sms baru masuk.
-si baju kuning-
Aku lagi mikirin kamu, kita ketemuan yuk!’’
Sent:
Boleh, atur saja waktunya.
Lova dengan si cowo berbaju kuning sudah mengatur jadwal ketemuan. Tidak terasa sudah hampir pukul 21:00 wib. Ketika Lova sudah ingin tidur, tiba-tiba handphonenya bergetar, di lihatnya layar handphone ada satu sms baru masuk. Dengan malas-malasan Lova membuka sms tersebut.
08525253xxxx
Eeee, malam.
Dari awal, ketika ingin membuka sms tersebut, Lova sudah malas malasan, apalagi ketika ia tahu, isi sms tersebut berasal dari orang yang miscall miscall Lova semalam. Tapi, tetap saja dibalas oleh Lova.
Sent :
Malam juga. Ada apa?
10 menit berlalu, ada sms baru yang masuk ke handphonenya Lova.
08525253xxxx
Kamu lagi apa? Aku mengganggu kamu tidak?
Dengan malas malasan, Lova membalas sms tersebut. Karena Lova penasaran juga sama orang tersebut.
Sent:
Sudah mau tidur,ni. Ganggu sich, sebenarnya. Tapi, aku penasaran sama kamu. Kok kamu bisa tiba tiba sms aku?
Kemudian, ada balasan.
08525253xxxx
Maaf deh, kalau begitu. Kamu penasaran ya, sama aku? Gimana kalau kita ketemuan? Aku sms kamu, karena aku ingin lebih mengenal kamu.
Sent:
Boleh. Kapan? Atur saja waktunya.
Akhirnya, mereka berdua berjanji untuk bertemu besok sore. Dan parahnya, waktu yang ditentukan, bertepatan dengan Lova ingin bertemu dengan si cowok berbaju kuning. Ya sudah, sekalian saja, satu meja bertiga.
****
Keesokan harinya, tepat pukul 16.00 WIB, mereka janjian untuk bertemu di kafe. Ketika Lova menuju meja yang telah disepakati bersama, Lova melihat ada dua orang cowok duduk di meja tersebut. Cowok di sebelah kiri, menggunakan baju kemeja putih,potongan rambut cepak, dan menggunakan kacamata. Sedangkan cowok yang di sebelah kanan, Ia menggunakan baju kaos berwarna kuning, potongan rambutnya korea banget.
“ Maaf terlambat, aku Lova.” Sapa Lova kepada dua orang yang ada di hadapannya. Cowok yang berada di sebelah kiri, memperkenalkan dirinya sambil senyum senyum tidak jelas.
“ Hai, aku Jo In-ho.”
Mendengar cowok tersebut memperkenalkan diri, Lova langsung terkejut. Padahal di antara dua cowok yang ada dihadapannya sekarang, cowok yang ada di sebelah kanan adalah cowok yang Lova lihat di lapangan basket waktu itu. Lalu Lova melihat cowok yang ada di sebelah kiri. Cowok tersebut masih senyum senyum tidak jelas. Lova baru menyadari, bahwa cowok tersebut adalah cowok yang ia tertawakan bersama teman temannya di kafe waktu itu. “ Jadi, selama ini aku salah orang dong? Terus, cowok yang aku maksud kenapa ada di sini juga?” teriak Lova dalam hati. Akhirnya, tanpa pikir panjang, Lova langsung berlari keluar dari kafe tersebut.
****
Sesampainya Lova di rumah, ada dua sms masuk ke handphonenya.
- Si Baju Kuning –
Kamu kenapa lari tadi?
“Ih, ngapain sih nanya nanya. Terserah aku,dong.” Ucap Lova. Sms yang kedua, yaitu :
08525253xxxx
Kamu kok pulang? Pake lari lari lagi.
Setelah berpikir panjang, akhirnya Lova membalas sms tersebut.
Sent :
Kamu tadi menggunakan baju kuning, kan?
08525253xxxx
Iya. Lalu kamu kenapa pulang tadi?
Lova pun kemudian menceritakan semuanya. Semua yang telah terjadi selama ini, termasuk cerita tentang ia mencari cari nomor handphone cowok berbaju kuning. Dan ternyata, cowok berbaju kuning adalah dia. Nama cowok baju kuning tersebut ternyata Danny Jo, yang biasa disapa Danny atau Jo. Makanya, Lova bisa salah sms orang. Dan hebatnya, Danny atau Jo ini juga suka dengan Lova…….
Lagi asyik-asyik berbincang-bincang, tiba-tiba Yanti berkata.
"eh. . . eh . . . coba kalian menoleh kekanan, ada cowok melihat kearah kita dari tadi sambil senyum-senyum tidak jelas." Lalu mereka menoleh kearah kanan dan si cowok tersebut masih senyum-senyum tidak jelas.
"ih aneh banget ya cowok itu, ilfil deh melihatnya." Bisik Niken dengan mimik muka yang tidak bisa di jelaskan.
"iya, tidak jelas." Dukung Lova.
Lalu mereka tertawa terbahak-bahak bersama.
****
Di rumah ketika Lova sedang menonton Tv, ada sms baru masuk.
-si baju kuning-
Hai, kamu lagi apa?
Lova yang sedang membaca sms tersebut senyum-senyum sendiri, lalu ia membalas sms si baju kuning tersebut.
Sent:
Lagi menonton Tv, kamu lagi apa?
Sekitar lima menit sms baru masuk.
-si baju kuning-
Aku lagi mikirin kamu, kita ketemuan yuk!’’
Sent:
Boleh, atur saja waktunya.
Lova dengan si cowo berbaju kuning sudah mengatur jadwal ketemuan. Tidak terasa sudah hampir pukul 21:00 wib. Ketika Lova sudah ingin tidur, tiba-tiba handphonenya bergetar, di lihatnya layar handphone ada satu sms baru masuk. Dengan malas-malasan Lova membuka sms tersebut.
08525253xxxx
Eeee, malam.
Dari awal, ketika ingin membuka sms tersebut, Lova sudah malas malasan, apalagi ketika ia tahu, isi sms tersebut berasal dari orang yang miscall miscall Lova semalam. Tapi, tetap saja dibalas oleh Lova.
Sent :
Malam juga. Ada apa?
10 menit berlalu, ada sms baru yang masuk ke handphonenya Lova.
08525253xxxx
Kamu lagi apa? Aku mengganggu kamu tidak?
Dengan malas malasan, Lova membalas sms tersebut. Karena Lova penasaran juga sama orang tersebut.
Sent:
Sudah mau tidur,ni. Ganggu sich, sebenarnya. Tapi, aku penasaran sama kamu. Kok kamu bisa tiba tiba sms aku?
Kemudian, ada balasan.
08525253xxxx
Maaf deh, kalau begitu. Kamu penasaran ya, sama aku? Gimana kalau kita ketemuan? Aku sms kamu, karena aku ingin lebih mengenal kamu.
Sent:
Boleh. Kapan? Atur saja waktunya.
Akhirnya, mereka berdua berjanji untuk bertemu besok sore. Dan parahnya, waktu yang ditentukan, bertepatan dengan Lova ingin bertemu dengan si cowok berbaju kuning. Ya sudah, sekalian saja, satu meja bertiga.
****
Keesokan harinya, tepat pukul 16.00 WIB, mereka janjian untuk bertemu di kafe. Ketika Lova menuju meja yang telah disepakati bersama, Lova melihat ada dua orang cowok duduk di meja tersebut. Cowok di sebelah kiri, menggunakan baju kemeja putih,potongan rambut cepak, dan menggunakan kacamata. Sedangkan cowok yang di sebelah kanan, Ia menggunakan baju kaos berwarna kuning, potongan rambutnya korea banget.
“ Maaf terlambat, aku Lova.” Sapa Lova kepada dua orang yang ada di hadapannya. Cowok yang berada di sebelah kiri, memperkenalkan dirinya sambil senyum senyum tidak jelas.
“ Hai, aku Jo In-ho.”
Mendengar cowok tersebut memperkenalkan diri, Lova langsung terkejut. Padahal di antara dua cowok yang ada dihadapannya sekarang, cowok yang ada di sebelah kanan adalah cowok yang Lova lihat di lapangan basket waktu itu. Lalu Lova melihat cowok yang ada di sebelah kiri. Cowok tersebut masih senyum senyum tidak jelas. Lova baru menyadari, bahwa cowok tersebut adalah cowok yang ia tertawakan bersama teman temannya di kafe waktu itu. “ Jadi, selama ini aku salah orang dong? Terus, cowok yang aku maksud kenapa ada di sini juga?” teriak Lova dalam hati. Akhirnya, tanpa pikir panjang, Lova langsung berlari keluar dari kafe tersebut.
****
Sesampainya Lova di rumah, ada dua sms masuk ke handphonenya.
- Si Baju Kuning –
Kamu kenapa lari tadi?
“Ih, ngapain sih nanya nanya. Terserah aku,dong.” Ucap Lova. Sms yang kedua, yaitu :
08525253xxxx
Kamu kok pulang? Pake lari lari lagi.
Setelah berpikir panjang, akhirnya Lova membalas sms tersebut.
Sent :
Kamu tadi menggunakan baju kuning, kan?
08525253xxxx
Iya. Lalu kamu kenapa pulang tadi?
Lova pun kemudian menceritakan semuanya. Semua yang telah terjadi selama ini, termasuk cerita tentang ia mencari cari nomor handphone cowok berbaju kuning. Dan ternyata, cowok berbaju kuning adalah dia. Nama cowok baju kuning tersebut ternyata Danny Jo, yang biasa disapa Danny atau Jo. Makanya, Lova bisa salah sms orang. Dan hebatnya, Danny atau Jo ini juga suka dengan Lova…….
PROFIL PENULIS
Nama : Awliya Rizqi Utami
Asal : Pontianak, Kalimantan Barat
Tanggal Lahir : 3 Desember 1993
Pendidikan : Sedang menempuh Pendidikan S1 Jurusan Ilmu Keperawatan di STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
Cita-cita : Menjadi Penulis Novel
Add Facebook : awliya rizqi utami.
Add Facebook : awliya rizqi utami.
Baca juga Cerpen Persahabatan dan Cerpen Remaja yang lainnya.
0 comments:
Post a Comment