DARI MANA CINTA BERAWAL
Oleh Dinda Adista
Mentari tampak mengintip dari bawah lereng gunung. Ada kabut tipis menutupi dedaunan hijau. Bunga – bunga bagai tersenyum manis dengan alam. Tampak keserasian yang begitu menakjubkan dari alam. Tampak beberapa gerombol pelajar menyusuri jalan ingin bergegas berangkat kesekolah masing – masing. Mereka sibuk membicarakan hal – hal menarik disekolahnya. Maklum ini hari pertama mereka memasuki sekolah setelah beberapa minggu libur kenaikan kelas.
Tampak Regina sedang berjalan sendiri menuju sekolah. Dia begitu antusias untuk datang lebih awal kesekolah. Tapi telah keduluan oleh sahabatnya Dinda. Walaupun sekarang mereka berbeda kelas tapi masih ada rasa setia di hati masing – masing. Sehingga susah untuk melepasnya. Regina adalah anak kedua dari dua bersaudara. Dia memiliki seorang kakak laki – laki bernama Dika dan sekolah ditempat yang sama.
“ Regiiii… ” panggil sahabatnya.
“ Eh.. apa kabar Nda ? udah lama engga ketemu. Kamu beda ya ? ”
“ biarlah beda tapi hati kita tetap satu kan ? ”
“ Kata siapa ? kalo hati kita satu berarti aku Cuma dapet setengah. Engga mau ah.. ”
Mereka siswi dari sekolah swasta yang cukup dikenal banyak orang dan dikenal disiplin. SMA PELITA 2 Medan itu lah nama sekolahnya. Mereka adalah salah satu murid teladan disana. Regina dan Dinda adalah pengurus osis yang akan mengorientasi murid baru disana. Itu sebabnya mereka sangat antusias untuk datang dihari pertama.
***
Tidak terasa masa orientasi telah berakhir. Regina dan Dinda sudah belajar dikelas masing – masing tanpa ada kegiatan yang mengganggu. Disitulah keseriusannya tampak sehingga banyak guru yang mengaggumi mereka berdua. Sahabat yang serasi. Hari – hari dipenuhi dengan kekompakkan mereka. Seperti prinsip mereka “ belajar ya belajar tapi main tetap jalan dong. ” Setiap istirahat mereka selalu dalam perpustakaan bisa bercanda membaca dan apapun itu selalu mereka lakukan disana. Tapi belakangan ini mereka jarang kesana karena kelas mereka begitu jauh jaraknya.
Begitu banyak orang yang salut dengan persahabatan mereka. Di sekolah ini mereka sangat dikenal bersifat ramah dan baik. Banyak para lelaki yang menyukai mereka tetapi takut mengatakannya. Mereka berdua termasuk anak yang cantik, manis, dan murah senyum. Jadi wajar saja banyak lelaki yang menyukai mereka.
***
Tampak Regina sedang berjalan sendiri menuju sekolah. Dia begitu antusias untuk datang lebih awal kesekolah. Tapi telah keduluan oleh sahabatnya Dinda. Walaupun sekarang mereka berbeda kelas tapi masih ada rasa setia di hati masing – masing. Sehingga susah untuk melepasnya. Regina adalah anak kedua dari dua bersaudara. Dia memiliki seorang kakak laki – laki bernama Dika dan sekolah ditempat yang sama.
“ Regiiii… ” panggil sahabatnya.
“ Eh.. apa kabar Nda ? udah lama engga ketemu. Kamu beda ya ? ”
“ biarlah beda tapi hati kita tetap satu kan ? ”
“ Kata siapa ? kalo hati kita satu berarti aku Cuma dapet setengah. Engga mau ah.. ”
Mereka siswi dari sekolah swasta yang cukup dikenal banyak orang dan dikenal disiplin. SMA PELITA 2 Medan itu lah nama sekolahnya. Mereka adalah salah satu murid teladan disana. Regina dan Dinda adalah pengurus osis yang akan mengorientasi murid baru disana. Itu sebabnya mereka sangat antusias untuk datang dihari pertama.
***
Tidak terasa masa orientasi telah berakhir. Regina dan Dinda sudah belajar dikelas masing – masing tanpa ada kegiatan yang mengganggu. Disitulah keseriusannya tampak sehingga banyak guru yang mengaggumi mereka berdua. Sahabat yang serasi. Hari – hari dipenuhi dengan kekompakkan mereka. Seperti prinsip mereka “ belajar ya belajar tapi main tetap jalan dong. ” Setiap istirahat mereka selalu dalam perpustakaan bisa bercanda membaca dan apapun itu selalu mereka lakukan disana. Tapi belakangan ini mereka jarang kesana karena kelas mereka begitu jauh jaraknya.
Begitu banyak orang yang salut dengan persahabatan mereka. Di sekolah ini mereka sangat dikenal bersifat ramah dan baik. Banyak para lelaki yang menyukai mereka tetapi takut mengatakannya. Mereka berdua termasuk anak yang cantik, manis, dan murah senyum. Jadi wajar saja banyak lelaki yang menyukai mereka.
***
( kelas Regina XI – A 2 )
“ Regi, katanya hari ini ada anak baru ya ? ” Tanya seorang temannya
“ Hah ? aku juga kurang tau. Kita lihat nanti saja ya. ”
Selang beberapa menit seorang guru datang bersama seorang murid yang berjenis kelamin laki – laki. Menurut Regina, lelaki itu tidak asing lagi bagi nya. Regina terus memandang wajah lelaki itu dan terus mengingat siapakah dia. Lalu guru itu menyuruh nya memperkenal kan diri.
“ Selamat pagi teman – teman. ” mulai nya
“ Selamat pagi. ” sahut murid kompak.
“ nama saya M.Reza pindahan dari SMA 6 Bandung. Mohon bantuannya ya. ”
“ Reza, kamu duduk di sebelah Regina ya. Kiki kamu pindah kebelakang ya. ” ucap guru.
Lalu Reza pun duduk disebelah Regi. Kenapa aku merasa tidak asing dengannya ya ? padahal dia kan dari Bandung. Mana mungkin aku ada temen dari sana. Meski aku ada akun facebook ngga pernah tuh kenalan anak dari Bandung dan bernama Reza, batin Regi.
“ Hai, kamu Regina kan ? salam kenal ya. ” katanya ramah.
“ Iya. Salam kenal juga ya ” balas ku.
***
“ Regi, perpus yuk. ” ajak Dinda.
“ ayuk. Cepetan dong. Kamu ngeliatin apa sih serius amat ? ”
“ Regi, dia itu siapa ? kok cakep banget ya ? kok ada disamping kamu duduk nya ? ”
“ Iya dia anak baru pindahan dari Bandung. Namanya Reza. Tapi, kayaknya aku kenal deh ama dia tapi aku lupa.”
“ ih ntar mantan mu ? atau temen kecil mu ? katanya Regi puya temen kecil nama nya siapa ya ? aku lupa. ”
“ Eca maksudnya ? ”
“ iya. Eca. Mungkin aja dia kan nama nya ngga beda jauh dari Eca ke Reza. Iya kan ? ”
“ bener juga kata Dinda. ” batin ku
Setelah lama berbincang – bincang bel tanda masuk pun berbunyi. Regina dan Dinda langsung bergegas masuk kekelas masing – masing. Dalam hati Regina selalu bertanya apa bener ya kata Dinda tadi ? tapi aku masih ragu. Iya atau engga ya ?
“ Hey, kok melamun aja sih ? ” kata Reza membuyarkan lamunanku.
“ hah ? oh. Engga Cuma lagi mikir aja. ”
“ mikir apa ? ”
“ oh ngga penting kok ”
“ Andai kamu tau aja Egi, aku ini Eca. Temen kecil kamu. Aku kesini karena aku ngga bisa ngelupain kamu. Aku udah terlanjur sayang sama kamu. Aku juga tau info tentang kamu dari kedua orang tua mu yang bersahabat dengan orang tua ku.” batin Reza.
“ sekarang kok malah kamu yang melamun ? mikir apa ? ”
“ ngga ada aku Cuma mau bilang kalo kamu itu cantik. ” kata Reza yang membuat pipi Regina memerah.
“ ah. Kamu bisa aja muji nya. Aku jadi malu tau. Gimana nih pipi aku kayak kepiting rebus kan merah ? heheh ” kata ku langsung dibalas senyum manis Reza yang membuat hati Regina meleleh.
***
Pulang sekolah Regina langsung kembali ke rumah karena engga ada kelas tambahan ataupun urusan lainnya. Sesampai dirumah Regina melihat kak Dika yang sedang nonton TV dan yang pasti nya kedua orang tua nya belum pulang dari kantor. Regina tidak menghirau kan kakak nya itu sampai akhirnya kak Dika menegur nya.
“ Hey, buru – buru amat sih adek kakak ini ? ”
“ Iya capek tau. Tadi ningalin aku lagi disekolah. ”
“ Maaf deh. Kakak kira kamu ada kelas tambahan jadi kakak langsung pulang aja. ”
“ Permintaan maaf diterima. ”
Setelah itu Regina langsung pergi ke kamarnya yang ada di lantai atas. Dari pekarangan rumah terdengar suara mobil masuk. Regina langsung mengintip siapa yang datang. Ternyata kedua orang tua Regina telah pulang. Regina berpikir kenapa terlalu cepat ya mereka pulang ? emang nya ada apa ya ? batin Regina.
“ Regi… dipanggil papa sama mama tuh di bawah. ” kata kak Dika
“ Iya bentar. ”
Regina pun langsung bergegas turun kebawah menemui papa dan mama nya.
“ Hai pa ma ? ada apa ? kok tumben pulang nya cepat ? ”
“ Iya papa sama mama mau bilang kalau nanti malam kita ada acara makan dan acara perjodohan kamu dengan anak sahabat papa.”
“Apa ? Regi ngga mau pa ma. Regi kan masih kecil. ”
“ Kami ngga memaksa untuk kalian langsung menikah. Tapi kalian harus saling kenal satu sama lain dulu. Kalau kalian sudah siap baru kalian akan menikah. ”
“ Yaudah lah kalu itu keputusan papa dan mama. Regi ngga bisa membantah nya. ”
“ Oh iya ini ada gaun buat kamu. Ntar malam kita akan kesana jadi berpenampilan dan bersikap baik lah terhadap meraka. ”
Regina hanya mengangguk tanda setuju. Dia tidak bisa menolak permintaan kedua orang tua nya karena dia ngga ingin membuat mereka sedih dan kecewa tergadap dirinya.
***
( Malam disebuh Restaurant mewah )
Regina telah berpenampilan sangat cantik malam itu. Meskipun wajahnya tidak terlihat bahagia tetapi dia tetap tersenyum meski itu terpaksa.
“ Kamu kenapa ? ” Tanya kak Dika
“ Aku ngga suka dijodohin kak ? ”
“ Tenang aja lah. Kakak tau itu tapi setelah kamu lihat siapa orang yang akan dijodohin sama kamu pasti kamu ngga bakal nolak dia begitu aja. ”
“ Kenapa kakak seyakin itu ? ”
“ Karena kakak sudah kenal lama sama orang nya. Dan dia orang nya sangat baik dan bisa tanggung jawab dan satu lagi…. ”
“ Apa ? kalo ngomong jangan setengah – setengah lah. Aku kan penasaran. ”
“ Dia ganteng kok. Tapi sayang nya lebih gantengan kakak lagi dong. ”
“ yee. Pdan amat sih ”
Setelah itu kami duduk disalah satu meja yang telah berpenghuni nya. Bukan hantu loh ya. Regina pun melirik sana sini mencari orang yang akan di jodohkan sama dia. Tapi aku ngga melihat nya hanya dua orang tua yang ada disana batin Regi.
“ Nyariin apa ? pasti kamu nyari dia kan ?” Bisik kak Dika menggoda
“ Apaan sih. Ngaco deh. ” kata Regi sewot
“ Silahkan duduk. ” ucap seorang lelaki paruh baya itu ramah.
“ Ini pasti Regina ya ? kamu sudah besar ya makin cantik lagi. Tadi anak tante ke toilet. ”
“ Iya tante aku Regina. Makasih pujiannya tante. ” siapa juga yang nanyain anak nya maaf lah ya batin Regi.
Tiba – tiba datang seorang lelaki dari belakang dan sangat terkejutnya Regina setelah tau dia siapa yang akan di jodohkan dengannya.
“ Reza ? ” kata Regi kaget.
“ Hai, Regi ? ”
“ kamu ngapain disini ? ”
“ Reza kan anak om sama tante Regi. Masa kamu lupa sama dia sih ? ”
“ Maksud tante ? Regi ngga ngerti. ”
“ Kamu Tanya aja sama Reza. ”
“ Kok aku sih ma. Emang aku tau apaan ? ” kata Reza
“ Udah lah Za. Kamu bilang aja sama Regi. Kura – kura dalam perahu. Pura – pura tidak tahu lah ya. hahaha ” kata kak Dika nyambung.
“ Husss. Dika apaan sih kamu yang sopan. ” tegas papa
Lalu Reza bangkit dari duduk nya dan mengajak Regina pergi dari tempat itu. Disaat seperti ini ya Regi ngga bisa nolak ajakan Reza. Regina pun ikut bangkit meninggalkan semuanya. Regi hanya nurut ajakan Reza dan mereka berhenti disebuah taman terdekat.
“ Kamu kenapa sih za ? aku bingung dengan tingkah mu. Apalagi dengan perkataan mama kamu tadi masa aku lupa sama kamu ? emang kita kenal ya sebelumnya ? tapi kamu kan dari Bandung jadi ngga mungkin aku kenal ama kamu. Tapi kayak nya aku kenal ama papa dan mama kamu. Siapa ya ? hmmm. Reza kamu kok diem aja sih ? jawab dong pertanyaan aku. Aku kan jadi penasaran nih. Emang ada…… ”
“ ssttt…( sambil meletakkan jarinya di bibir Regi. ) gimana aku mau ngomong kamu sendiri. Aku juga mau nanya masa kamu ngga inget sedikitpun sih tentang aku ? ”
Regina terdiam dan dia berpikir sejenak. Lalu Regina teringat denga kata-kata Dinda kemaren. Apa bener dia eca ? Regina menatap muka Reza sambil mengingat – ingat lalu membolak balik wajah Reza. Tetapi reza diam aja. Regina pun teringat dengan kejadian beberapa tahun lalu kalo dia Eca pasti ada bekas luka didaerah kaki seperti halnya Regi. Lalu Regi pun menunduk menarik celana yang dikenakan Reza. Regi terkejut ternyata tanda itu ada. Setelah itu dia mengatur posisi dusuk seperti semula. Regi bediri dan beranjak dari tempatnya ngga tau mau kemana. Reza mengejarnya.
“ Mau kemana ? kamu belum jawab pertanyaan aku. ”
Regi pun berbalik badan langsung memeluk tubuh Reza dan menangis di pelukannya. Reza tampak bingung.
“ Kamu kenapa ? kok nangis ? ”
“ Eca. Kamu jahat sama aku. Kenapa kamu ngga ngasih tau kalo kamu itu Eca ? kamu jahaaaaaatttttt. ” teriak Regi.
“ Egi, maafin aku. Engga maksud apa – apa kok. Jangan marah sama aku ya gi.”
“ Jadi apa maunya buat beginian ? ”
“ Aku sebenarnya udah nunggu malam ini. Kamu udah tau kan tujuan malam ini ? ”
“ Tau. Makan malam dan pertemuan antara keluarga kamu dan aku. Iya kan ? ”
“ yang lain ? ”
“ emang apaan selain itu ? aku ngga tau tuh. ” Regi pura-pura tidak tahu
“ ok gini. Sebenarnya aku udah sayang sama kamu dari dulu dan perjodohan ini semua aku yang minta dan untungnya papa kamu dan papa aku setuju. ”
“ Lalu ? kalo aku ngga setuju gimana ? emang perasaan aku bisa dimainin apa dengan perjodohan semacam ini ? ” kata Regi berpura-pura marah.
“ Jadi kamu ngga setuju nikah sama aku ? tapi kenapa ? ”
“ Reza, aku ngga suka dan sayang sama kamu. ”
“ tapi kenapa ? ”
“ karena, aku Cuma mau nikah sama orang yang aku sayang. ”
“ emang siapa orangnya ? ”
“ nama nya Eca. Weekkkk. ” kata Regi langsung berlari.
Tanpa berpikir panjang Reza langsung mengejar hingga Regi pun tertangkap. Reza langsung memeluk Regi dari belakang. Lalu Regi pun berbalik hingga wajah mereka hanya berjarak 5cm. Reza pun mendekatkan wajahnya ke wajah Regi hingga hidung mereka bersentuhan. 1…2…
“ stop. Balum waktunya lah ya. ” ucap regi yang membuat pipi Reza memerah.
Regi langsung berlari meninggalkan Reza yang mematung malu. Beberapa detik Reza dan Regi kembali ke resto. Ternyata keuarga Regi dan Reza telah pulang. Akhirnya Regi diantar pulang oleh Reza. Sesampai didepan rumah Regi.
“ selamat malam dan selamat tidur sayang. ” kata Reza
“ hah ? sayang ? siapa ya ? emang nya kenal ? ”
“ ih kok gitu sih sama aku.”
“ ntah lah ya. ” kata Regi sambil keluar dari mobil.
Tapi saat itu Reza langsung menarik tangan Regi hingga ia terjatuh di jok mobil yang berjarak dekat dengan Reza. Mereka saling menatap tapi tetap saja regi membuyarkan itu semua karena dia menganggap belum saat nya melakukan hal-hal seperti itu.
“ udah ya za. Belum saat nya tau. Ntar juga bakalan dapet kalo udah waktu nya. ”
“ iya deh aku tau. Yaudah deh aku pulang dulu ya. bye ”
Regi pun langsung masuk ke rumah. Sesampai di serambi kak Dika udah nunggu dengan setia sambil senyam – senyum ngga jelas. Dia melirik Regi dari ujung kaki sampai ujung rambut. Sampai setiap gerak-gerik regi pun dilihat nya.
“ apaan sih kak ? liatin nya biasa aja kali. Ngga usah gitu banget. Aku tau aku ini emang cantik, manis dan imut jadi kakak ngga usah ingetin lagi ya ” kata Regi narsis.
“ ih. Narsis amat sih adek ku ini. Gimana tadi ? ”
“ apanya yang tadi ? ”
“ si Reza. Bener kan yang kakak bilang adek kakak ngga bakal nolak dia gitu aja. ”
“ ih. Ntah lah yaau. ”
Regi langsung berlari menuju kamarnya dan kakak nya pun hanya tersenyum melihat tingkah adik semata wayangnya itu. Dika sangat mennyayangi adiknya itu. Apapun akan dia lakukan demi Regina.
***
Setahun kemudian ( cepet banget ya baru juga cerita udah setahun aja #plaak abaikan )
Tinggal menghitung jam detik – detik pengumuman kelulusan Regi,Reza, dan Dinda akan keluar. Perasaan mereka semua bercampur aduk sedih senang dan berdebar.
“ Dinda, mungkin aku bakalan kangen banget sama kamu. Jangan lupain aku ya. ”
“ Pasti. Aku ngga akan lupain kamu gi. Kamu BFF aku tau. ”
“ Kalian kok pada sedih sih emang nya kenapa ? ” tanya Reza yang baru datang
“ ini loh za, Regi kan mau lanjut sekolah ke… auuuuu ” Dinda merintih karena kakinya diinjak Regi.
“ ada apa sih ? kamu mau kemana gi ? ”
“ maaf za. Aku harus pergi ke Ausi. ”
“ apa ? Ausi ? kok jauh banget sih ? jadi aku gimana ? ”
“ aku ngga tau za. Ini udah keputusan aku untuk nyusul kak Dika. ”
“ tapi aku sayang sama kamu. Emang kamu ngga sayang aku ya ? ”
“ Aku sayang sama kamu. Tapi ini udah keputusan aku za. ”
Tanpa berpikir panjang Reza langsung pergi meninggalkan Regi dan Dinda yang ada disana. Regi pun tak bisa menahannya karena dia tahu betapa sedihnya Reza. Tapi demi apa yang dia inginkan Regi tetap tegas dengan keputusannya.
( Dirumah Regi.)
Regi sudah siap untuk berangkat besok lalu ia pun berenjak ke meja belajar dan menulis sebuah surat buat Reza
Dear Reza,
Aku tau kamu pasti sedih karena aku juga ngerasain hal yang sama. Tapi aku berharap kamu mengerti apa yang aku inginkan. Kalau kamu berpikir aku ngga sayang sama kamu, itu salah besar karena aku sayang sama kamu melebihi aku sayang sama diri aku sendiri. Reza, aku mohon jangan benci sama aku.
Reza, aku ngga maksa kamu untuk nungguin aku. Meski kamu mau ninggalin aku dan mencari orang lain buat mengganti aku, aku rela dan pasrah dengan keputusan mu itu. Meski aku sedih tapi jika itu membuat mu senang aku rela.
Sampai berjumpa lagi za, nanti aku akan kembali saat liburan. I’M VERY AND OVER LOVE YOU REZA DON’T FORGET IT OKEY.
Peluk cium dari ku
Regina
Selesai itu Regi pun tidur.
( keesokan harinya. )
Regi pergi kebandara pagi – pagi sekali diantar oleh kedua orang tuanya.lalu Regi pun mengirim sebuah sms ke Dinda.
Dinda, aku udah di perjalanan ke bandara. Kamu jaga diri baik – baik ya. Doain aku biar cepat kembali.tolong kasih surat yg dibawa supir aku ke rumahmu kepada Reza. I love you friend.
Hati – hati dijalan ya gi. Aku pasti doain kamu gi. Iya pasti aku berikan surat itu ke Reza. I love you too Regi.
Regi sampai di bandara dan lansung berangkat ke Ausi menyusul kak Dika.
( sisi lain )
Dinda langsung pergi kerumah Reza untuk mengantar surat dari Regi. Sesampai nya disana langsung diberikan surat itu kepemiliknya. Dengan perasaan sedih Reza membuka surat itu dan tak terasa air matanya menetes.
“ aku ngga bakal lupain dan cari pengganti mu gi. I love you too. ”
“ sabar ya za. Aku juga sedih kita pasti bisa ngelewati ini semua. ”
“ aku mau nyusul Regi ke bandara. ”
“ percuma za. Regi udah berangkat. ’
Lalu Dinda pun pamitan sedangkan Reza masih merasa sakit ditinggal sama Regi. Lalu dia pergi ketaman tempat yang sering didatengi Regi.
“ Regi, kenapa ? aaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrggggggggggggghhhhhhhhhhhhhhhhh. Aku benci hari ini harus terjadi seperti ini. Kenapa ? kamu harus pergi sejauh itu ? kenapa kita harus berpisah untuk yang ke dua kalinya ?”
***
( Regi dan kak Dika selesai kuliah dan kembali ke Indonesia )
Mereka pun sampai di Indonesia dan telah dijemput oleh kedua orang tuanya dan sahabat nya Dinda. Kenapa Reza ngga ada ya ? Regi sengaja ngga ngasih tau kalu dia telah kembali ke Indonesia kepada Reza karena ingin memberikan kejutan.
Tapi disisi lain Reza telah mengetahui jika Regi akan pulang. Karena ini hari ulang tahun Regi yang ke 22 Reza sengaja bikin kejutan dan sekalian mau melamar Regi.
( dirumah Regi )
SURPRISEEEEEEE. Regi terkejut dengan kejutan ini padahal dia yang mau kasih kejutan kok malah dia yang kena sendiri. Lalu Reza pun keluar dengan membawa sebuah kue tart di tangannya.( yaiyalah masa di kakinya sih plaak #abaikan )
“ Happy birthday my sweety. Welcome in your house and my heart. ” kata Reza
“ waw. So sweet. Thank’s za. Kamu ngga berubah ternyata. ”
“ pasti. Ayo tiup lilin dan make a wish. ”
Regi pun memejamkan dan meminta sebuah permohonan lalu meniup lilin tersebut.
“ Regi, kamu mau ngga nikah sama aku ? ” ucap Reza sambil bertekuk lutut
“ apa ? nikah ? ” kata Regi terkejut.
“iya. Kamu mau ? ”
Regi pun mengangguk tanda iya. Lalu tanpa diduga Reza langsung memeluk Regi dan mengecup lembut kening nya.
“ I LOVE YOU MY PRINCESS ALWAYS AND FOREFER. ” bisik Reza
“ I LOVE YOU TOO MY PRINCE VERY AND OVER. ”
“ Regi, katanya hari ini ada anak baru ya ? ” Tanya seorang temannya
“ Hah ? aku juga kurang tau. Kita lihat nanti saja ya. ”
Selang beberapa menit seorang guru datang bersama seorang murid yang berjenis kelamin laki – laki. Menurut Regina, lelaki itu tidak asing lagi bagi nya. Regina terus memandang wajah lelaki itu dan terus mengingat siapakah dia. Lalu guru itu menyuruh nya memperkenal kan diri.
“ Selamat pagi teman – teman. ” mulai nya
“ Selamat pagi. ” sahut murid kompak.
“ nama saya M.Reza pindahan dari SMA 6 Bandung. Mohon bantuannya ya. ”
“ Reza, kamu duduk di sebelah Regina ya. Kiki kamu pindah kebelakang ya. ” ucap guru.
Lalu Reza pun duduk disebelah Regi. Kenapa aku merasa tidak asing dengannya ya ? padahal dia kan dari Bandung. Mana mungkin aku ada temen dari sana. Meski aku ada akun facebook ngga pernah tuh kenalan anak dari Bandung dan bernama Reza, batin Regi.
“ Hai, kamu Regina kan ? salam kenal ya. ” katanya ramah.
“ Iya. Salam kenal juga ya ” balas ku.
***
“ Regi, perpus yuk. ” ajak Dinda.
“ ayuk. Cepetan dong. Kamu ngeliatin apa sih serius amat ? ”
“ Regi, dia itu siapa ? kok cakep banget ya ? kok ada disamping kamu duduk nya ? ”
“ Iya dia anak baru pindahan dari Bandung. Namanya Reza. Tapi, kayaknya aku kenal deh ama dia tapi aku lupa.”
“ ih ntar mantan mu ? atau temen kecil mu ? katanya Regi puya temen kecil nama nya siapa ya ? aku lupa. ”
“ Eca maksudnya ? ”
“ iya. Eca. Mungkin aja dia kan nama nya ngga beda jauh dari Eca ke Reza. Iya kan ? ”
“ bener juga kata Dinda. ” batin ku
Setelah lama berbincang – bincang bel tanda masuk pun berbunyi. Regina dan Dinda langsung bergegas masuk kekelas masing – masing. Dalam hati Regina selalu bertanya apa bener ya kata Dinda tadi ? tapi aku masih ragu. Iya atau engga ya ?
“ Hey, kok melamun aja sih ? ” kata Reza membuyarkan lamunanku.
“ hah ? oh. Engga Cuma lagi mikir aja. ”
“ mikir apa ? ”
“ oh ngga penting kok ”
“ Andai kamu tau aja Egi, aku ini Eca. Temen kecil kamu. Aku kesini karena aku ngga bisa ngelupain kamu. Aku udah terlanjur sayang sama kamu. Aku juga tau info tentang kamu dari kedua orang tua mu yang bersahabat dengan orang tua ku.” batin Reza.
“ sekarang kok malah kamu yang melamun ? mikir apa ? ”
“ ngga ada aku Cuma mau bilang kalo kamu itu cantik. ” kata Reza yang membuat pipi Regina memerah.
“ ah. Kamu bisa aja muji nya. Aku jadi malu tau. Gimana nih pipi aku kayak kepiting rebus kan merah ? heheh ” kata ku langsung dibalas senyum manis Reza yang membuat hati Regina meleleh.
***
Pulang sekolah Regina langsung kembali ke rumah karena engga ada kelas tambahan ataupun urusan lainnya. Sesampai dirumah Regina melihat kak Dika yang sedang nonton TV dan yang pasti nya kedua orang tua nya belum pulang dari kantor. Regina tidak menghirau kan kakak nya itu sampai akhirnya kak Dika menegur nya.
“ Hey, buru – buru amat sih adek kakak ini ? ”
“ Iya capek tau. Tadi ningalin aku lagi disekolah. ”
“ Maaf deh. Kakak kira kamu ada kelas tambahan jadi kakak langsung pulang aja. ”
“ Permintaan maaf diterima. ”
Setelah itu Regina langsung pergi ke kamarnya yang ada di lantai atas. Dari pekarangan rumah terdengar suara mobil masuk. Regina langsung mengintip siapa yang datang. Ternyata kedua orang tua Regina telah pulang. Regina berpikir kenapa terlalu cepat ya mereka pulang ? emang nya ada apa ya ? batin Regina.
“ Regi… dipanggil papa sama mama tuh di bawah. ” kata kak Dika
“ Iya bentar. ”
Regina pun langsung bergegas turun kebawah menemui papa dan mama nya.
“ Hai pa ma ? ada apa ? kok tumben pulang nya cepat ? ”
“ Iya papa sama mama mau bilang kalau nanti malam kita ada acara makan dan acara perjodohan kamu dengan anak sahabat papa.”
“Apa ? Regi ngga mau pa ma. Regi kan masih kecil. ”
“ Kami ngga memaksa untuk kalian langsung menikah. Tapi kalian harus saling kenal satu sama lain dulu. Kalau kalian sudah siap baru kalian akan menikah. ”
“ Yaudah lah kalu itu keputusan papa dan mama. Regi ngga bisa membantah nya. ”
“ Oh iya ini ada gaun buat kamu. Ntar malam kita akan kesana jadi berpenampilan dan bersikap baik lah terhadap meraka. ”
Regina hanya mengangguk tanda setuju. Dia tidak bisa menolak permintaan kedua orang tua nya karena dia ngga ingin membuat mereka sedih dan kecewa tergadap dirinya.
***
( Malam disebuh Restaurant mewah )
Regina telah berpenampilan sangat cantik malam itu. Meskipun wajahnya tidak terlihat bahagia tetapi dia tetap tersenyum meski itu terpaksa.
“ Kamu kenapa ? ” Tanya kak Dika
“ Aku ngga suka dijodohin kak ? ”
“ Tenang aja lah. Kakak tau itu tapi setelah kamu lihat siapa orang yang akan dijodohin sama kamu pasti kamu ngga bakal nolak dia begitu aja. ”
“ Kenapa kakak seyakin itu ? ”
“ Karena kakak sudah kenal lama sama orang nya. Dan dia orang nya sangat baik dan bisa tanggung jawab dan satu lagi…. ”
“ Apa ? kalo ngomong jangan setengah – setengah lah. Aku kan penasaran. ”
“ Dia ganteng kok. Tapi sayang nya lebih gantengan kakak lagi dong. ”
“ yee. Pdan amat sih ”
Setelah itu kami duduk disalah satu meja yang telah berpenghuni nya. Bukan hantu loh ya. Regina pun melirik sana sini mencari orang yang akan di jodohkan sama dia. Tapi aku ngga melihat nya hanya dua orang tua yang ada disana batin Regi.
“ Nyariin apa ? pasti kamu nyari dia kan ?” Bisik kak Dika menggoda
“ Apaan sih. Ngaco deh. ” kata Regi sewot
“ Silahkan duduk. ” ucap seorang lelaki paruh baya itu ramah.
“ Ini pasti Regina ya ? kamu sudah besar ya makin cantik lagi. Tadi anak tante ke toilet. ”
“ Iya tante aku Regina. Makasih pujiannya tante. ” siapa juga yang nanyain anak nya maaf lah ya batin Regi.
Tiba – tiba datang seorang lelaki dari belakang dan sangat terkejutnya Regina setelah tau dia siapa yang akan di jodohkan dengannya.
“ Reza ? ” kata Regi kaget.
“ Hai, Regi ? ”
“ kamu ngapain disini ? ”
“ Reza kan anak om sama tante Regi. Masa kamu lupa sama dia sih ? ”
“ Maksud tante ? Regi ngga ngerti. ”
“ Kamu Tanya aja sama Reza. ”
“ Kok aku sih ma. Emang aku tau apaan ? ” kata Reza
“ Udah lah Za. Kamu bilang aja sama Regi. Kura – kura dalam perahu. Pura – pura tidak tahu lah ya. hahaha ” kata kak Dika nyambung.
“ Husss. Dika apaan sih kamu yang sopan. ” tegas papa
Lalu Reza bangkit dari duduk nya dan mengajak Regina pergi dari tempat itu. Disaat seperti ini ya Regi ngga bisa nolak ajakan Reza. Regina pun ikut bangkit meninggalkan semuanya. Regi hanya nurut ajakan Reza dan mereka berhenti disebuah taman terdekat.
“ Kamu kenapa sih za ? aku bingung dengan tingkah mu. Apalagi dengan perkataan mama kamu tadi masa aku lupa sama kamu ? emang kita kenal ya sebelumnya ? tapi kamu kan dari Bandung jadi ngga mungkin aku kenal ama kamu. Tapi kayak nya aku kenal ama papa dan mama kamu. Siapa ya ? hmmm. Reza kamu kok diem aja sih ? jawab dong pertanyaan aku. Aku kan jadi penasaran nih. Emang ada…… ”
“ ssttt…( sambil meletakkan jarinya di bibir Regi. ) gimana aku mau ngomong kamu sendiri. Aku juga mau nanya masa kamu ngga inget sedikitpun sih tentang aku ? ”
Regina terdiam dan dia berpikir sejenak. Lalu Regina teringat denga kata-kata Dinda kemaren. Apa bener dia eca ? Regina menatap muka Reza sambil mengingat – ingat lalu membolak balik wajah Reza. Tetapi reza diam aja. Regina pun teringat dengan kejadian beberapa tahun lalu kalo dia Eca pasti ada bekas luka didaerah kaki seperti halnya Regi. Lalu Regi pun menunduk menarik celana yang dikenakan Reza. Regi terkejut ternyata tanda itu ada. Setelah itu dia mengatur posisi dusuk seperti semula. Regi bediri dan beranjak dari tempatnya ngga tau mau kemana. Reza mengejarnya.
“ Mau kemana ? kamu belum jawab pertanyaan aku. ”
Regi pun berbalik badan langsung memeluk tubuh Reza dan menangis di pelukannya. Reza tampak bingung.
“ Kamu kenapa ? kok nangis ? ”
“ Eca. Kamu jahat sama aku. Kenapa kamu ngga ngasih tau kalo kamu itu Eca ? kamu jahaaaaaatttttt. ” teriak Regi.
“ Egi, maafin aku. Engga maksud apa – apa kok. Jangan marah sama aku ya gi.”
“ Jadi apa maunya buat beginian ? ”
“ Aku sebenarnya udah nunggu malam ini. Kamu udah tau kan tujuan malam ini ? ”
“ Tau. Makan malam dan pertemuan antara keluarga kamu dan aku. Iya kan ? ”
“ yang lain ? ”
“ emang apaan selain itu ? aku ngga tau tuh. ” Regi pura-pura tidak tahu
“ ok gini. Sebenarnya aku udah sayang sama kamu dari dulu dan perjodohan ini semua aku yang minta dan untungnya papa kamu dan papa aku setuju. ”
“ Lalu ? kalo aku ngga setuju gimana ? emang perasaan aku bisa dimainin apa dengan perjodohan semacam ini ? ” kata Regi berpura-pura marah.
“ Jadi kamu ngga setuju nikah sama aku ? tapi kenapa ? ”
“ Reza, aku ngga suka dan sayang sama kamu. ”
“ tapi kenapa ? ”
“ karena, aku Cuma mau nikah sama orang yang aku sayang. ”
“ emang siapa orangnya ? ”
“ nama nya Eca. Weekkkk. ” kata Regi langsung berlari.
Tanpa berpikir panjang Reza langsung mengejar hingga Regi pun tertangkap. Reza langsung memeluk Regi dari belakang. Lalu Regi pun berbalik hingga wajah mereka hanya berjarak 5cm. Reza pun mendekatkan wajahnya ke wajah Regi hingga hidung mereka bersentuhan. 1…2…
“ stop. Balum waktunya lah ya. ” ucap regi yang membuat pipi Reza memerah.
Regi langsung berlari meninggalkan Reza yang mematung malu. Beberapa detik Reza dan Regi kembali ke resto. Ternyata keuarga Regi dan Reza telah pulang. Akhirnya Regi diantar pulang oleh Reza. Sesampai didepan rumah Regi.
“ selamat malam dan selamat tidur sayang. ” kata Reza
“ hah ? sayang ? siapa ya ? emang nya kenal ? ”
“ ih kok gitu sih sama aku.”
“ ntah lah ya. ” kata Regi sambil keluar dari mobil.
Tapi saat itu Reza langsung menarik tangan Regi hingga ia terjatuh di jok mobil yang berjarak dekat dengan Reza. Mereka saling menatap tapi tetap saja regi membuyarkan itu semua karena dia menganggap belum saat nya melakukan hal-hal seperti itu.
“ udah ya za. Belum saat nya tau. Ntar juga bakalan dapet kalo udah waktu nya. ”
“ iya deh aku tau. Yaudah deh aku pulang dulu ya. bye ”
Regi pun langsung masuk ke rumah. Sesampai di serambi kak Dika udah nunggu dengan setia sambil senyam – senyum ngga jelas. Dia melirik Regi dari ujung kaki sampai ujung rambut. Sampai setiap gerak-gerik regi pun dilihat nya.
“ apaan sih kak ? liatin nya biasa aja kali. Ngga usah gitu banget. Aku tau aku ini emang cantik, manis dan imut jadi kakak ngga usah ingetin lagi ya ” kata Regi narsis.
“ ih. Narsis amat sih adek ku ini. Gimana tadi ? ”
“ apanya yang tadi ? ”
“ si Reza. Bener kan yang kakak bilang adek kakak ngga bakal nolak dia gitu aja. ”
“ ih. Ntah lah yaau. ”
Regi langsung berlari menuju kamarnya dan kakak nya pun hanya tersenyum melihat tingkah adik semata wayangnya itu. Dika sangat mennyayangi adiknya itu. Apapun akan dia lakukan demi Regina.
***
Setahun kemudian ( cepet banget ya baru juga cerita udah setahun aja #plaak abaikan )
Tinggal menghitung jam detik – detik pengumuman kelulusan Regi,Reza, dan Dinda akan keluar. Perasaan mereka semua bercampur aduk sedih senang dan berdebar.
“ Dinda, mungkin aku bakalan kangen banget sama kamu. Jangan lupain aku ya. ”
“ Pasti. Aku ngga akan lupain kamu gi. Kamu BFF aku tau. ”
“ Kalian kok pada sedih sih emang nya kenapa ? ” tanya Reza yang baru datang
“ ini loh za, Regi kan mau lanjut sekolah ke… auuuuu ” Dinda merintih karena kakinya diinjak Regi.
“ ada apa sih ? kamu mau kemana gi ? ”
“ maaf za. Aku harus pergi ke Ausi. ”
“ apa ? Ausi ? kok jauh banget sih ? jadi aku gimana ? ”
“ aku ngga tau za. Ini udah keputusan aku untuk nyusul kak Dika. ”
“ tapi aku sayang sama kamu. Emang kamu ngga sayang aku ya ? ”
“ Aku sayang sama kamu. Tapi ini udah keputusan aku za. ”
Tanpa berpikir panjang Reza langsung pergi meninggalkan Regi dan Dinda yang ada disana. Regi pun tak bisa menahannya karena dia tahu betapa sedihnya Reza. Tapi demi apa yang dia inginkan Regi tetap tegas dengan keputusannya.
( Dirumah Regi.)
Regi sudah siap untuk berangkat besok lalu ia pun berenjak ke meja belajar dan menulis sebuah surat buat Reza
Dear Reza,
Aku tau kamu pasti sedih karena aku juga ngerasain hal yang sama. Tapi aku berharap kamu mengerti apa yang aku inginkan. Kalau kamu berpikir aku ngga sayang sama kamu, itu salah besar karena aku sayang sama kamu melebihi aku sayang sama diri aku sendiri. Reza, aku mohon jangan benci sama aku.
Reza, aku ngga maksa kamu untuk nungguin aku. Meski kamu mau ninggalin aku dan mencari orang lain buat mengganti aku, aku rela dan pasrah dengan keputusan mu itu. Meski aku sedih tapi jika itu membuat mu senang aku rela.
Sampai berjumpa lagi za, nanti aku akan kembali saat liburan. I’M VERY AND OVER LOVE YOU REZA DON’T FORGET IT OKEY.
Peluk cium dari ku
Regina
Selesai itu Regi pun tidur.
( keesokan harinya. )
Regi pergi kebandara pagi – pagi sekali diantar oleh kedua orang tuanya.lalu Regi pun mengirim sebuah sms ke Dinda.
Dinda, aku udah di perjalanan ke bandara. Kamu jaga diri baik – baik ya. Doain aku biar cepat kembali.tolong kasih surat yg dibawa supir aku ke rumahmu kepada Reza. I love you friend.
Hati – hati dijalan ya gi. Aku pasti doain kamu gi. Iya pasti aku berikan surat itu ke Reza. I love you too Regi.
Regi sampai di bandara dan lansung berangkat ke Ausi menyusul kak Dika.
( sisi lain )
Dinda langsung pergi kerumah Reza untuk mengantar surat dari Regi. Sesampai nya disana langsung diberikan surat itu kepemiliknya. Dengan perasaan sedih Reza membuka surat itu dan tak terasa air matanya menetes.
“ aku ngga bakal lupain dan cari pengganti mu gi. I love you too. ”
“ sabar ya za. Aku juga sedih kita pasti bisa ngelewati ini semua. ”
“ aku mau nyusul Regi ke bandara. ”
“ percuma za. Regi udah berangkat. ’
Lalu Dinda pun pamitan sedangkan Reza masih merasa sakit ditinggal sama Regi. Lalu dia pergi ketaman tempat yang sering didatengi Regi.
“ Regi, kenapa ? aaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrggggggggggggghhhhhhhhhhhhhhhhh. Aku benci hari ini harus terjadi seperti ini. Kenapa ? kamu harus pergi sejauh itu ? kenapa kita harus berpisah untuk yang ke dua kalinya ?”
***
( Regi dan kak Dika selesai kuliah dan kembali ke Indonesia )
Mereka pun sampai di Indonesia dan telah dijemput oleh kedua orang tuanya dan sahabat nya Dinda. Kenapa Reza ngga ada ya ? Regi sengaja ngga ngasih tau kalu dia telah kembali ke Indonesia kepada Reza karena ingin memberikan kejutan.
Tapi disisi lain Reza telah mengetahui jika Regi akan pulang. Karena ini hari ulang tahun Regi yang ke 22 Reza sengaja bikin kejutan dan sekalian mau melamar Regi.
( dirumah Regi )
SURPRISEEEEEEE. Regi terkejut dengan kejutan ini padahal dia yang mau kasih kejutan kok malah dia yang kena sendiri. Lalu Reza pun keluar dengan membawa sebuah kue tart di tangannya.( yaiyalah masa di kakinya sih plaak #abaikan )
“ Happy birthday my sweety. Welcome in your house and my heart. ” kata Reza
“ waw. So sweet. Thank’s za. Kamu ngga berubah ternyata. ”
“ pasti. Ayo tiup lilin dan make a wish. ”
Regi pun memejamkan dan meminta sebuah permohonan lalu meniup lilin tersebut.
“ Regi, kamu mau ngga nikah sama aku ? ” ucap Reza sambil bertekuk lutut
“ apa ? nikah ? ” kata Regi terkejut.
“iya. Kamu mau ? ”
Regi pun mengangguk tanda iya. Lalu tanpa diduga Reza langsung memeluk Regi dan mengecup lembut kening nya.
“ I LOVE YOU MY PRINCESS ALWAYS AND FOREFER. ” bisik Reza
“ I LOVE YOU TOO MY PRINCE VERY AND OVER. ”
PROFIL PENULIS
Nama : Dinda Adista
Add me : adista dinda
Follow : @adista_dinda
E-mail : adista_dinda@yahoo.com
Mohon di pubklikasikan yah. ingin tau sampai mana kemampuanku. terimakasih :D
Nama : Dinda Adista
Add me : adista dinda
Follow : @adista_dinda
E-mail : adista_dinda@yahoo.com
Mohon di pubklikasikan yah. ingin tau sampai mana kemampuanku. terimakasih :D
Baca juga Cerpen Cinta dan Cerpen Remaja yang lainnya.
0 comments:
Post a Comment