SEPOTONG BUNCIS KENANGAN PADA BUNDA
Oleh Miftahul
Oleh Miftahul
Sepotong buncis tergeletak di meja. “Uh! Bncis lagi !” batin Mea. Mea masuk ke kamar dan langsung membanting tasnya.brak !. Saat masuk kamar, Mea tampak mencari-cari seseorang. “Ma. Mama dimana ?” ujarnya. Mea masuk dapur, toilet, dan ruang tamu. Semua tempat di rumahnya sudah ia masuki guna mencari mamanya. Tampak Mea bingung sekali mencari mamanya. “cari siapa, non?” tanya mbak Tini, pembantu dalam rumah Mea. ”aku cari mama mbak” ujar Mea polos. “maaf non, bukannya mama non sedah meninggal satu tahun lalu.” Ujar mbak Tini. Mendengar hal itu Mea langsung berlari menuju kearah taman. Sesampainya di taman, Mea duduk di bangku taman,Mea jadi teringat mamanya. Semasa mamanya masih hidup, Mea sering sekali menyiram bunga , mencabuti rumput, duduk santai , bersama mamanya .pelan namun pasti, air mata Mea mulai menetes satu persatu . lembaran lembaran masa lalu yang di lalui bersama mamanya kini tinggal memori belaka . kadang kadang malah datang menghampiri Mea . Mea sangat menyesali semua tindakannya selama ini . “ mama , maafin Mea ya ? dulu Mea sering menyakiti perasaan mama . maaf ya. Kenapa Mea ngga’ pernah sadar .kalau Mea ngga’ akan ketemu sama mama lagi “.ujar Mea di sela isak tangisnya . rupanya Mea masih mengharap kehadiran mamanya yang dulu telah di sia siakan oleh Mea .
Tak terasa, hari mulai gelap. Angin malam terasa menggigit tulang . dari dalam rumah terdengar suara panggilan . “ Mea !!! kamu dimana Mea ? ujar papanya sambil terus berjalan mencari putri kesayangannya itu . “ Mea ! papa pulang “ ujarnya lagi . setelah putus asa mencari di dalam ruangan , ahirnya Mea di temukan di taman. “ Mea ! kamu kog di sini ? kamu kenapa ?” ujar papanya mulai hawatir . “ papa , Mea kangen sama mama. Mea pingin ketemu sama mama “ ujarnya manja di pangkuan papanya itu . “ Mea , kamu yang sabar ya . bukan Cuma kamu yang kangen sama mama, papa juga kangen sama mama . Mea yang tenang ya! Kalau ada waktu papa pasti ajak Mea ke rumah mama. Sekarang kitamasuk yuk ! ajak papanya .
Keesokkan harinnya , “ Mea . bangun sayang !!! sudah siang , nanti terlambat sekolahnnya “ ujar papa Mea . namu tak ada jawaban dari dalam kamar . dengan terpaksa , papa Mea mengambil kunci serep kamar Mea karena kamar Mea di kunci dari dalam . alangkah kagetnya papa Mea saat didapatinya putri kesayanganya tergolek lemah di tempat tidur . “ tidak biasanya Mea seperti ini “ gumam papa Mea .dirabanya kening anak itu , panas ! terasa sangat berbeda dari kondisi Mea biasanya. “ Mea . kamu kenapa kog badannya panas ? kita ke dokter ya ?” ujar papanya hawatir . setelah dibawa ke dokter , ternyata Mea menderita penyakit yang disebabkan karena kurang mengkonsumsi buncis. Alangkah kaget beserta takutnya Mea mendengar pernyataan itu . “ papa ................. Mea takut pa! Mea kenapa pa ? ini pasti ada hubungannya sama almarhumah mama “ tebaknya ,. “ Mea , kamu tadi sudah mendengar kan apa kata dokter , papa rasa papa tidak perlu menjelaskan untuk kedua kalinya . papa yakin Mea udah ngerti “ ujar papanya pelan namun pasti .Mea tampak menitikkan air mata , mungkin Cuma ada penyesalan di hati Mea , setelah dia tahu apa yang terjadi pada dirinya . “ papa...... Mea merasa bersalah sama mama. Mea dulu sering marah sama mama karena mama yang selalu nyuruh Mea makan buncis . padahal Mea benci banget sama buncis . tapi Mea sekarang tau , kalau semua nasehat mama dulu itu benar” ujarnya menyesal . Mea sadar , sekarang ga akan ada yang menasehatinya lagi . “ Mea . di sini masih ada papa kog .tenang , papa akan menjagamu “ ujar papanya menghibur .
Setelah sembuh dari sakitnya , Mea mengajak papanya untuk menengok makam mamanya . “ please pa ! untuk ngobatin kangen Mea “ ujarnya memelas . saat pulang dari kantor , papanya meluangkan waktu untuk Mea . dan beliau berjanji untuk lebih mementingkan Mea dari pada pekerjaannya .
Mea menangis di pusara mamanya . sambil menyesali perbuatanya selama ini . Hangatnya mentari sore menemani kesadaran Mea akan kekeliruannya selama ini.
BAGAIMANA DENGANMU ???? SUDAHKAH ENGKAU MENYADARI KEKELIRUANMU PADA IBUNDA SEBELUM IA PERGI UNTUK SELAMANYA
PROFIL PENULIS
Nama :Miftahul Hanifah Qohar
Kelas : VIII
Sekolah : MTsN Termas
Alamat : Plosorejo-Nganjuk-Jatim
Alamat FB :facebook.com/MiftahulHa
Kelas : VIII
Sekolah : MTsN Termas
Alamat : Plosorejo-Nganjuk-Jatim
Alamat FB :facebook.com/MiftahulHa
0 comments:
Post a Comment